> >

Momen MotoGP Mandalika, Para Pembalap Berendam Diri di Bak Sampah untuk Hindari Heat Stroke

Kompas sport | 20 Maret 2022, 19:28 WIB
Kolase tangkapan layar yang menunjukkan para pebalap MotoGP Mandalika 2022 berendam diri untuk menghindari risiko heat stroke. (Sumber: Kompas.com)

LOMBOK TENGAH, KOMPAS.TV - Tingkah sejumlah pembalap MotoGP Mandalika yang berendam diri di dalam ember hingga tong sampah menarik perhatian netizen.

Para pembalap berendam di dalam tong berisi air es untuk menghindari panasnya cuaca dan iklim di Indonesia yang bisa menyentuh 44 derajat celcius.

Hal tersebut tidak mengherankan mengingat para pembalap MotoGP Mandalika 2022 umumnya berasal dari Eropa.

Melansir Kompas.com, Minggu (20/3/2022) ada pula yang mengeluh dengan panasnya tanah air yang tak bersahabat bagi mereka.

Meski demikian, tindakan yang dilakukan para pembalap bukanlah hal yang aneh. Hal itu rupanya perlu dilakukan agar para pembalap tak mengalami heat stroke.

Baca Juga: Siapa Jagoan Presiden Jokowi di MotoGP Mandalika 2022

Mengutip dari Pusat Pengendalian dan Pencegah Penyakit atau CDC Amerika Serikat, penyakit terkait suhu selama musim panas dalam menyebabkan komplikasi serius.

Dokter dari Permanente di Atlanta, Reginald Mason menyatakan sebagian orang berisiko mengalami heat stroke, terutama bagi mereka yang berolahraga di bawah cuaca terik.

"Atlet yang kondisi tubuhnya dalam keadaan sehat pun bisa menderita heat stroke akibat aktivitas yang berlebihan dalam berolahraga," tuturnya dikutip dari Kompas.com.

Heat stroke merupakan kondisi ketika suhu tubuh meningkat drastis akibat cuaca panas.

Situasi ini dapat dialami bagi orang yang beraktivitas di bawah paparan sinar matahari dalam waktu yang cukup lama.

"Jika berolahraga pada waktu yang salah, kita dapat berisiko mengalami heat stroke dalam 20 hingga 30 menit," tutur dokter di bidang olahraga Mark J Conroy.

Baca Juga: Momen MotoGP Mandalika, Petir Sambar Lintasan Sirkuit, Muncul Percikan Api

Kondisi tersebut bisa terjadi ketika suhu lingkungan terdeteksi mencapai 40 derajat celcius atau lebih sehingga bisa menimbulkan gejala seperti kepanasan, pusing, hingga pingsan.

Nah jika suhu tubuh tak didinginkan dengan cepat, korban heat stroke bisa menderita komplikasi jangka panjang yang membahayakan diri.

Misal untuk masalah kognitif, seseorang dapat hilang ingatan, tak bisa mengatasi panas, kerusakan otot, hingga masalah ginjal dan hati.

Orang yang mengalami heat stroke cenderung merasakan rasa panas, sakit kepala, kulit memerah, hingga muntah. Bahkan dalam kondisi tertentu pernapasan dan detak jantung berdetak cepat.

Untuk menghindari gejala tersebut cara yang tepat adalah mendinginkan tubuh secara cepat.

Cara yang bisa dilakukan sama seperti para pembalap dalam foto di atas, mereka berendam di air dingin. Selain itu cara lain bisa dengan mandi, atau membungkus orang heat stroke dengan handuk basah.

 

Penulis : Danang Suryo Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas.com


TERBARU