> >

Atlet Mesir Sorot Standar Ganda Barat dalam Masalah Ukraina dan Palestina

Kompas sport | 13 Maret 2022, 23:15 WIB
Pemain Mesir, Ali Amr Farag, mengembalikan pukulan Gregory Gaultier (Prancis) dalam turnamen squash Dubai World Series Finals di Dubai, Uni Emirat Arab, pada 5 Juni 2018. (Sumber: AP Photo/Kamran Jebreili)

Rusia memulai invasi ke Ukraina pada 24 Februari 2022. Kemudian pada 28 Februari, FIFA dan UEFA mengeluarkan tim nasional Rusia dari perebutan tiket Piala Dunia 2022.

Tidak hanya tim nasional Rusia, seluruh klub negara itu yang tampil di kompetisi Eropa juga terkena imbas.

“FIFA dan UEFA hari ini telah memutuskan bersama bahwa seluruh tim Rusia, baik tim perwakilan nasional ataupun tim klub, akan ditangguhkan dari partisipasi dalam kompetisi FIFA dan UEFA hingga pemberitahuan lebih lanjut,” kata FIFA dan UEFA dalam sebuah pernyataan.

Posisi FIFA tersebut berbeda dengan posisi yang diambilnya pada Oktober 2017 setelah pihak Palestina meminta agar enam klub Israel yang berada di permukiman-permukiman ilegal di wilayah Palestina, dipindahkan atau dilarang ikut kompetisi yang diakui FIFA.

Menanggapi permintaan Palestina, FIFA dalam pernyataannya mengatakan, pihaknya “harus tetap netral dalam hal masalah-masalah politik.”

FIFA menyebut, situasi yang terjadi tidak ada hubungannya dengan sepak bola, dan ditandai dengan “kompleksitas dan sensitivitas luar biasa” yang tidak dapat diubah oleh organisasi-organisasi non-pemerintah seperti FIFA.

“Karena itu, Dewan FIFA telah memutuskan menghindari penerapan sanksi apa pun atau tindakan-tindakan lainnya terhadap federasi sepak bola Israel atau federasi sepak bola Palestina.”

Baca Juga: FIFA Siapkan Sanksi Baru, Bolehkan Pemain Asing Putus Kontrak Sementara dari Klub Rusia

 

Penulis : Edy A. Putra Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU