Atlet Mesir Sorot Standar Ganda Barat dalam Masalah Ukraina dan Palestina
Kompas sport | 13 Maret 2022, 23:15 WIBLONDON, KOMPAS.TV - Pemain squash Mesir, Ali Farag, menyoroti standar ganda Barat dalam menanggapi kekerasan yang terjadi di berbagai belahan dunia.
Ia mempertanyakan bagaimana politik sebelumnya menjadi sesuatu yang haram untuk dibicarakan dalam olahraga. Tetapi setelah serangan militer Rusia ke Ukraina, pembicaraan mengenai politik justru diperbolehkan bahkan didukung.
“Satu lagi hal yang saya tahu akan menyebabkan saya berada dalam masalah, tapi Anda tahu, kita semua sudah melihat apa yang terjadi di dunia saat ini dengan Ukraina dan tidak ada yang suka dengan apa yang sedang terjadi,” ungkap Farag seusai menjuarai Optasia Championship di London, Sabtu (12/3/2022), seperti dilansir Egypt Today.
“Tidak ada seorang pun yang harus menerima pembunuh di dunia, penindasan apa pun. Tapi kita tidak pernah diperbolehkan berbicara mengenai politik dalam olahraga. Tapi tiba-tiba sekarang diperbolehkan.”
“Karena kita diperbolehkan, saya berharap orang-orang juga akan melihat penindasan yang terjadi di mana pun di dunia ini.”
Baca Juga: Rusia Resmi Ajukan Banding ke CAS, Tuntut Hukuman dari FIFA dan UEFA Ditangguhkan
“Orang-orang Palestina sudah melalui itu selama 74 tahun terakhir dan saya rasa karena tidak sesuai dengan narasi media Barat, kita tidak dapat membicarakan tentang ini, tapi sekarang saat kita boleh berbicara mengenai Ukraina, kita dapat berbicara tentang orang-orang Palestina. Jadi tolong ingat itu,” pungkasnya.
Di babak final, Farag yang berada di peringkat dua dunia menang melawan peringkat enam dunia, Diego Elias, dengan skor 4-11, 11-8, 11-8, dan 13-11.
Pidatonya tentang standar ganda Barat itu tidak dimasukkan dalam video di kanal YouTube resmi Asosiasi Squash Internasional (PSA).
Baca Juga: Federasi Sepak Bola Rusia Soal Sanksi dari FIFA: Kami Tidak Setuju, Diskriminatif!
Standar Ganda FIFA
Penulis : Edy A. Putra Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV