> >

Menpora: Inspirasi dan Prestasi Mendiang Verawaty Fajrin Luar Biasa

Kompas sport | 21 November 2021, 15:13 WIB
Legenda pebulu tangkis Indonesia Verawaty Fajrin meninggal dunia. (Sumber: Twitter/@fadjroel)

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Legenda atlet Bulu tangkis Indonesia Verawaty Fajrin meninggal dunia. Berita duka ini disampaikan langsung oleh Ketua Komunitas Bulu Tangkis Indonesia (KBI).

Ketua KBI, Hariyanto Arbi menyampaikan rasa duka yang mendalam atas berpulangnya salah satu pahlawan bulutangkis Indonesia, Verawaty Fajrin.

Juara Dunia 1980 ini berpulang dengan tenang di Rumah Sakit Dharmais, Jakarta, Minggu, 21 November 2021, pukul 06.58 WIB.

“Keluarga Besar Komunitas Bulutangkis Indonesia (KBI) menyampaikan ucapan turut berbela sungkawa atas meninggalnya pahlawan bulutangkis Indonesia, Verawaty Fajrin. Almarhumah adalah pemain yang memiliki prestasi besar di pentas bulutangkis dunia," kata Hariyanto Arbi dikutip dari TribunSport, Minggu (21/11/2021).

Baca Juga: Legenda Bulu Tangkis Verawaty Fajrin Meninggal Dunia, Hampir 2 Tahun Lawan Kanker Paru

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali mengucapkan duka mendalam atas meninggalnya legenda bulu tangkis Indonesia Verawaty Fadjrin yang meninggal dunia pagi ini, Minggu (21/11/2021) di RS Dharmais, Jakarta.

"Sebagai Menpora, saya mengucapkan turut berduka cita yang mendalam atas meninggalnya ibu Verawaty Fajrin. Beliau adalah salah satu legenda bulu tangkis Indonesia yang memberikan inspirasi dan prestasi yang luar biasa bagi kita semua. Saya berdoa semoga almarhum husnul khotimah dan keluarga yang ditinggal selalu diberi keikhlasan," ucap Menpora Amali.

Sebelumnya Menpora Amali pada tanggal 20 September 2021 sempat menjenguk dan memberikan semangat kepada Verawaty Fadjrin di Rumah Sakit Kanker Dharmais Jakarta.

Verawaty saat itu sedang berjuang melawan penyakit kanker paru-paru yang dideritanya. 

Saat itu, Menpora Amali memastikan semua penanganan yang diberikan pihak Rumah Sakit berjalan dengan baik. 

"Penanganannya bagus, luar biasa, ditangani oleh satu tim rumah sakit kanker Dharmais," ujar Menpora Amali waktu itu.

Rencananya, jenazah Verawaty akan dimakamkan  di TPU Tanah Kusir Jakarta Selatan, Minggu siang, diberangkatkan dari rumah duka, Kavling DKI Cipayung, Jl. Durian Blok T 1 No 23 RT 01 / 08, Cipayung, Jakarta Timur.

Seperti diketahui, Verawaty berpulang dalam usia 64 tahun. Sebelumnya sempat menjalani perawatan akibat sakit kanker paru-paru.

Hingga akhir hayat, Vera meninggalkan suami, Fadjriansyah Bidoein,  seorang anak Fidyandini dan dua cucu.

Sebagai pemain, Verawaty memang sangat berprestasi.

Pada tunggal putri, bekas atlet kelahiran Jakarta, 1 Oktober 1957 ini sukses menjuarai Kejuaraan Dunia 1980 di Jakarta.

Dia menjadi kampiun usai di final mengalahkan rekannya, Ivana Lie,11-1, 11-3.

Setahun sebelumnya, bersama Imelda Wigoena, Verawaty menjadi juara All England 1979 setelah menekuk Atsuko Tokuda/Mikiko Takada (Jepang).

Bersama Imelda pula, Verawaty juga sukses merebut medali emas Asian Games VIII/1978 di Bangkok.

Pada 1989, berpasangan dengan Eddy Hartono, menjadi pahlawan kemenangan Indonesia saat merebut Piala Sudirman di Jakarta dengan mengalahkan Korea Selatan 3-2.

Baca Juga: Meninggal Akibat Sakit Kanker Paru-Paru, Verawaty Fajrin Sempat Dijenguk Sejumlah Menteri

Penulis : Kiki Luqman Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV


TERBARU