Menpora: Inspirasi dan Prestasi Mendiang Verawaty Fajrin Luar Biasa
Kompas sport | 21 November 2021, 15:13 WIB"Penanganannya bagus, luar biasa, ditangani oleh satu tim rumah sakit kanker Dharmais," ujar Menpora Amali waktu itu.
Rencananya, jenazah Verawaty akan dimakamkan di TPU Tanah Kusir Jakarta Selatan, Minggu siang, diberangkatkan dari rumah duka, Kavling DKI Cipayung, Jl. Durian Blok T 1 No 23 RT 01 / 08, Cipayung, Jakarta Timur.
Seperti diketahui, Verawaty berpulang dalam usia 64 tahun. Sebelumnya sempat menjalani perawatan akibat sakit kanker paru-paru.
Hingga akhir hayat, Vera meninggalkan suami, Fadjriansyah Bidoein, seorang anak Fidyandini dan dua cucu.
Sebagai pemain, Verawaty memang sangat berprestasi.
Pada tunggal putri, bekas atlet kelahiran Jakarta, 1 Oktober 1957 ini sukses menjuarai Kejuaraan Dunia 1980 di Jakarta.
Dia menjadi kampiun usai di final mengalahkan rekannya, Ivana Lie,11-1, 11-3.
Setahun sebelumnya, bersama Imelda Wigoena, Verawaty menjadi juara All England 1979 setelah menekuk Atsuko Tokuda/Mikiko Takada (Jepang).
Bersama Imelda pula, Verawaty juga sukses merebut medali emas Asian Games VIII/1978 di Bangkok.
Pada 1989, berpasangan dengan Eddy Hartono, menjadi pahlawan kemenangan Indonesia saat merebut Piala Sudirman di Jakarta dengan mengalahkan Korea Selatan 3-2.
Baca Juga: Meninggal Akibat Sakit Kanker Paru-Paru, Verawaty Fajrin Sempat Dijenguk Sejumlah Menteri
Penulis : Kiki Luqman Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV