Profil Tim Basket Sulawesi Utara yang Butuh Waktu 30 Tahun untuk Kalahkan Jatim di PON Papua
Kompas sport | 9 Oktober 2021, 11:03 WIBTIMIKA, KOMPAS.TV - Tim bola basket Sulawesi Utara (Sulut) membuat sejarah pada PON XX Papua 2021. Tak masuk hitungan, namun babak final pada Sabtu (9/10/2021) sukses dijejaki tim bola basket Sulut di PON XX Papua.
Raihan medali minimal perak sudah di tangan dan tinggal selangkah lagi emas meski tim DKI Jakarta ada di depan mata.
Baca Juga: Detik-detik Kericuhan di Luar Ring Tinju PON Papua, Bermula dari Petinju Tak Terima Keputusan Wasit
Dua tim tangguh, Jawa Timur (Jatim) dan Jawa Tengah (Jateng), merasakan bagaimana aksi anak-anak binaan duet pelatih Roland Lengkong dan Herry Tumuwo itu.
Jatim, salah satu daerah barometer bola basket Tanah Air, ditekuk dengan skor 77-72.
Itulah kemenangan pertama Sulut atas Jatim setelah 30 tahun.
Kemudian Jateng di semifinal diredam 67-65 yang membuat Brando Kosegeran dan kawan-kawan berhak menembus babak puncak.
Sulut memang tidak masuk hitungan pada event yang dihelat di Mimika Sport Center, Timika, tersebut.
Namun, capaian sejak menang atas Bali dan Babel serta atas dua hasil melawan daerah tangguh Jatim dan Jateng membuat peta kekuatan berubah.
Sulut berubah dari sekadar ancaman menjadi kandidat juara.
Melansir dari Bolasport, Sabtu (9/10), Pelatih Tim Sulut Roland Lengkong menyatakan para anak didiknya mempunyai mental baja.
"Mental. Itulah yang utama. Anak-anak tak gentar menghadapi siapa saja," sambung Roland Lengkong, pelatih tim Sulut.
Ia mengaku tim basket Sulut memang tak punya kekuatan finansial yang memadai untuk melakukan try out.
Jadi, sebelum ke PON XX Papua 2021, hanya try in yang jadi andalan Sulut. Sulut melakukan uji coba dengan klub lokal semacam Porkis dan Harlex.
Tim Sulut sesungguhnya punya pemain-pemain yang tampil di IBL yakni Willy Mamahit, Jovan Golung, dan Brando sendiri.
Mereka adalah nyawa tim yang memperkuat klub NSH Papua, yang merupakan hasil merger dua tim, NSH Jakarta dan Mountain Gold.
Pemain lainnya hanya jebolan DBL dengan level pelajar dan pernah berguru di Jatim.
"Basket Sulut bisa disebut fenomenal. Bisa menembus final saja sudah sejarah, apalagi jika meraih emas," kata Ketua Harian KONI Sulut, Theo Kawatu.
Keyakinan ke arah itu ada karena Sulut telah mengukur kekuatan DKI.
Kedua tim sama-sama pernah menang atas Jatim di mana DKI mengungguli tim tersebut di semifinal.
DKI sendiri sudah 13 tahun baru kembali menapaki final setelah menggondol emas di PON 2008 Kaltim.
Sementara Sulut baru 3 kali tampil di PON di mana sebelum Papua 2021 ini adalah PON XIII 1993 (penyisihan) dan PON XIX 2016 Jabar (8 besar).
"Kami yakin bisa karena kapan lagi bisa seperti ini (masuk final)," kata Clay Dondokambey, manajer Sulut.
Baca Juga: Senator Prancis Sebut China Tebar Ancaman Serius ke Taiwan
Penulis : Kiki Luqman Editor : Gading-Persada
Sumber : Bolasport