Cerita WNI Jadi Relawan Olimpiade Tokyo: Deg-degan, Senang, dan Harus Selalu Taat Prokes
Olimpiade tokyo | 28 Juli 2021, 23:54 WIBTOKYO, KOMPAS.TV – Tenaga perbantuan atau relawan merupakan salah satu kunci kesuksesan suatu perhelatan berskala besar. Termasuk pula gelaran Olimpiade Tokyo yang berlangsung pada 23 Juli - 8 Agustus 2021.
Tenaga relawan dibutuhkan untuk membantu pihak panitia penyelenggara yang umumnya terkait dengan tenaga kebersihan, pendamping, pengendara, penerjemah, dan lainnya.
Pihak penyelenggara Olimpiade Tokyo telah merekrut 80 ribu relawan untuk diperbantukan dalam berbagai aktivitas.
Pemerintah Tokyo juga membuka perekrutan untuk 30.000 relawan yang ditugaskan memperlancar berlangsungnya Olimpiade Tokyo. Sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Jepang, memanfaatkan kesempatan itu.
Baca Juga: Fans Heboh Lagu ATEEZ Diputar di Olimpiade Tokyo 2020
Sulistyana Arianti, seorang WNI yang bermukim di Tokyo, mengaku senang bisa menjadi relawan. Arianti bertugas mengantar jemput tim media yang melakukan peliputan Olimpiade Tokyo.
"Aku ingin turut berpartisipasi dalam acara bersejarah ini. Alhamdullilah mudah dan tidak ada kendala sejauh ini," ujar Arianti, ibu satu anak yang sudah 21 tahun tinggal di Jepang.
Di tengah situasi pandemi Covid-19, Arianti mengaku sempat merasa khawatir dengan suasana keramaian di Olimpiade Tokyo. Namun, ia mencoba untuk selalu berpikir positif.
Baca Juga: Dinilai Lecehkan Sejumlah Negara Termasuk Indonesia di Pembukaan Olimpiade Tokyo, MBC Minta Maaf
"Kalau saya pribadi berpikir positif saja. Walau ada perasaan deg-degan juga, yang jelas selalu jaga kebersihan, minum vitamin, dan berpikir bahagia. Tentunya berserah pada Allah SWT. Itu yang utama," lanjutnya.
Senada dengan Arianti, Nasya Abeba (21) pun berinisiatif melibatkan diri sebagai relawan Olimpiade Tokyo.
WNI yang tengah menempuh pendidikan di Jepang ini rupanya hendak mengisi waktu libur kuliah musim panasnya dengan pengalaman baru.
"Aku coba cari pengalaman baru dengan berpartisipasi di acara bergengsi ini. Seru sih bisa melihat suasana baru dan aktivitas atlet sendiri. Bahkan bisa ketemu langsung sama atletnya,” tutur Nasya.
Selama menjadi relawan, Nasya bertugas memastikan kebersihan kamar para atlet. “Walaupun kerjanya sedikit berat tapi lumayan untuk pengalaman," aku Nasya.
Baca Juga: Torehkan Sejarah! Tim Bulu Tangkis Indonesia Sapu Bersih Seluruh Laga Pembuka Olimpiade Tokyo 2020
Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Jepang Heri Akhmadi berpesan kepada seluruh WNI yang menjadi relawan Olimpiade Tokyo agar disiplin menjaga protokol kesehatan.
"Jaga kesehatan dalam bertugas. Disiplin dan tertib, ikuti instruksi dari panitia penyelenggara," pesan Dubes Heri, lalu mengimbuhkan, “Jaga nama baik Indonesia dan pelajari apa yang Anda lihat dan kerjakan sebagai pengalaman berharga.”
Untuk tetap mengedepankan protokol kesehatan, pihak penyelenggara dan pemerintah Tokyo mewajibkan para relawan untuk selalu mengenakan masker dan sarung tangan. Para relawan juga diwajibkan melakukan tes PCR secara berkala selama penyelenggaraan Olimpiade Tokyo.
Penulis : Vyara Lestari Editor : Fadhilah
Sumber : KBRI Tokyo