> >

La Liga Tak Akan Membela Barcelona dan Madrid jika Dapat Sanksi dari UEFA

Kompas sport | 28 Mei 2021, 23:55 WIB
Wasit Antonio Mateu Lahoz saat memimpin laga El Clasico antara Real Madrid dan Barcelona, 1 Maret 2020. (Sumber: Kompas.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden La Liga Javier Tebas telah memperingatkan Barcelona dan Real Madrid bahwa dirinya tidak akan membela keduanya dari sanksi yang kemungkinan akan dijatuhkan UEFA. 

Barcelona dan Real Madrid - termasuk Juventus kemungkinan akan menerima larangan bermain di Liga Champions akibat proyek Super League yang mereka kerjakan. 

Javier Tebas juga mengatakan bahwa para raksasa Eropa tersebut bukanlah sesuatu hal yang paling penting dalam kesuksesan turnamen bergengsi antar negara di Eropa. 

Ia juga menekankan, Barcelona dan Real Madrid harus menerima sanksi apa pun yang diterima jika mereka tetap bersikeras berada di bagian European Super League itu. 

"Kami sebagai liga, dan sebagai presiden La Liga, kami tidak akan membela klub Spanyol mana pun. Artinya, jika mereka harus diberi sanksi, mereka akan (menerimanya)," kata Tebas dikutip dari Daily Mail

Baca Juga: Real Madrid, Barcelona dan Juventus Kecam UEFA Terkait Proses Hukuman Proyek Super League

"Faktanya tidak ada hubungannya dengan kebangsaan. Yang harus dikenai sanksi adalah fakta di dalamnya dan itu adalah hal yang sangat serius yang telah terjadi. UEFA dapat memutuskan dengan departemen disiplinnya dengan apa yang dapat mereka berikan sanksi."

"Jelas saya membela 40 tim lainnya di Spanyol… (tetapi) kami tidak akan membela klub-klub Spanyol (dalam hal ini) dan kami tidak akan mengkritik UEFA apa pun terlepas dari keputusan yang mereka buat. Kami tidak akan melakukan itu," jelas Tebas. 

Saat ditanya apakah proyek Super League sudah mati, ini jawaban Tebas. 

"Tidak, bagi saya, itu masih hidup," jawab Tebas. 

Baca Juga: Presiden FIFA Diklaim Terlibat Proyek European Super League

"Format Liga Super saja yang sudah mati. Tapi ini bukan hanya format kompetisi. Ini adalah ideologi yang dimulai 20 tahun yang lalu… Ini adalah impian besar dari beberapa klub itu."

Tebas juga mengatakan bahwa UEFA masih bisa memaafkan Barcelona, Real Madrid dan Juventus jika mereka mau merubah keputusannya. 

"Anda dapat menghindari masalah tertentu jika Anda menyadari bahwa Anda melakukan kesalahan, seperti yang telah dilakukan oleh sembilan klub lainnya. Atau jika Anda ingin melanjutkannya, itu terserah Anda."

Tebas merasa bahwa tidak tampilnya ketiga tim besar tersebut di Liga Champions bukanlah sesuatu masalah yang besar. 

Ia pun mencontohkan ketika Manchester United gagal lolos di Liga Champions musim 2014/15 dan AC Milan yang terkena hukuman larangan satu tahun bermain di kompetisi Eropa musim 2018/19.

Baca Juga: UEFA Mulai Investigasi Pelanggaran Real Madrid, Barcelona dan Juventus Terkait European Super League

"Liga Champions tanpa Manchester United tetap berjalan. Liga Champions terus ada tanpa mereka."

"Milan dikeluarkan dari kompetisi Eropa karena alasan keuangan tetapi kompetisi terus berlanjut tanpa mereka," tukas Tebas.

Penulis : Rizky-L-Pratama

Sumber : Kompas TV


TERBARU