> >

Tanggapi Ajakan Mendikbud, PP Muhammadiyah Putuskan Tetap Tidak Berperan Serta Dalam POP Kemendikbud

Sosial | 3 Agustus 2020, 17:50 WIB
Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Abdul Mu`ti saat memberikan pernyataan pers di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah Jalan Menteng Raya 62, Jakarta Pusat Kamis (28/5/2020). (Sumber: PP Muhammadiyah)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (Sekum PP) Muhammadiyah Abdul Mu`ti mengungkapkan hasil rapat internal menanggapi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim yang meminta Muhammadiyah untuk kembali bergabung dalam program POP.

Baca Juga: Muhammadiyah Tanggapi Nadiem: Minta Maaf Itu Bagus, Namun Kami Konsisten Tetap Tidak Ikut POP

"Terkait dengan permintaan Mendikbud itu, sesuai hasil rapat bersama PP (Pimpinan Pusat) Muhammadiyah dengan Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) dan Majelis Pendidikan Tinggi dan Litbang (Dikti Litbang) Muhammadiyah memutuskan untuk tetap tidak berperan serta dalam program POP," ujar Abdul Mu`ti kepada Kompas.tv, dalam keterangan tertulisnya, Senin (3/8/2020).

Menurut Mu`ti, keputusan itu salah satunya juga dikarenakan saat ini seluruh sekolah maupun madrasah dan perguruan tinggi Muhammadiyah sedang fokus merampungkan penerimaan peserta didik baru dan menangani berbagai masalah akibat pandemi Covid-19.

Namun demikian, lanjut Mu`ti, pihaknya mengapresiasi silaturahim Mendikbud Nadiem Makarim ke gedung Pimpinan Pusat Muhammadiyah beberapa waktu lalu.

Termasuk mengapresiasi pula keputusan Mendikbud untuk mengevaluasi program POP Kemendikbud.

Sebelumnya diberitakan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mendatangi kantor Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah di Jalan Menteng Raya, Jakarta Pusat, Rabu (29/7/2020).

Baca Juga: Datangi Kantor PP Muhammadiyah, Nadiem Makarim Minta Maaf Soal POP Kemendikbud

Nadiem bertandang ke gedung dakwah PP Muhammadiyah itu didampingi staf khususnya, Haekal.

Kedatangan mereka disambut hangat oleh Sekretaris Umum (Sekum) PP Muhammadiyah Abdul Mu`ti dan Bendahara Umum PP Muhammadiyah Suyatno.

"Beliau (Mendikbud Nadiem) datang untuk silaturahim," ujar Abdul Mu`ti kepada Kompas.tv, Rabu.

Menurut Abdul Mu`ti, dalam pertemuan yang berlangsung sekitar satu jam itu dibicarakan berbagai kebijakan Kemendikbud, khususnya program POP (Program Organisasi Penggerak).

Sebagaimana diketahui, program tersebut menuai polemik keras di publik setelah Muhammadiyah menyatakan mundur.

Bahkan, organisasi besar lainnya pun turut serta mundur, yakni LP Ma`arif NU dan PGRI.

Baca Juga: Puluhan Tokoh Ternama Berkumpul dan Bersatu Deklarasikan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia

Atas kejadian itulah Mendikbud Nadiem Makarim meminta maaf dan berharap ketiga organisasi terbesar (Muhammadiyah, NU, dan PGRI) dapat kembali bergabung dalam program organisasi penggerak Kemendikbud.
 
"Dengan penuh rendah hati, saya memohon maaf atas segala ketidaknyamanan yang timbul dan berharap agar ketiga organisasi besar ini bersedia terus memberikan bimbingan dalam proses pelaksanaan program, yang kami sadari betul masih jauh dari sempurna," ujar Mendikbud, Selasa (28/7).

Abdul Mu`i mengatakan, Nadiem menyambangi langsung ke PP Muhammadiyah itu untuk meminta maaf.

"Mendikbud menyampaikan permintaan maaf dan berjanji akan mengevaluasi program POP," tutur Abdul Mu`ti.

Abdul Mu`ti menyampaikan, Muhammadiyah mengapresiasi atas kunjungan dan permintaan maaf Mendikbud. 

Penulis : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU