Dokter Reisa Ingatkan Risiko Olahraga Saat Pandemi, Perhatikan 5 Hal Ini
Kesehatan | 29 Juni 2020, 06:00 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Masyarakat yang telah memulai kebiasaan berolahraga di tengah pandemi Covid-19 sebaiknya memperhatikan tingkat risiko penularan virus corona dari olahraga yang dilakukan.
Hal itu dikatakan anggota Tim Komunikasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Dokter Reisa Broto Asmoro.
Dia mengingatkan bahwa ada dua jenis risiko dari kegiatan olahraga yang dilakukan masyarakat, yaitu risiko rendah dan risiko tinggi.
Baca Juga: Anak Belum Bisa Gunakan Masker, Dokter Reisa Sarankan Jangan Dibawa ke Tempat Wisata
Jenis olahraga yang termasuk risiko rendah terpapar Covid-19 yaitu olahraga yang dilakukan di rumah, sendiri atau dengan anggota keluarga, serta menggunakan peralatan sendiri.
"Sebaiknya, utamakan jenis ini di masa pandemi Covid-19 yang masih berlangsung," kata Dokter Reisa di Graha BNPB, Jakarta, Minggu (28/6/2020).
Sementara olahraga dengan tingkat risiko tinggi terpapar Covid-19 adalah jenis olahraga yang dilakukan di tempat umum dan berkelompok, serta menggunakan peralatan bersama secara bergantian.
"Apabila Anda mempunyai penyakit seperti diabetes, hipertensi, gangguan paru, dan gangguan ginjal, kondisi immuno compromise, kondisi autoimun dan sedang hamil sebaiknya hindari tipe olahraga seperti ini," ujarnya.
Pada masa adaptasi kebiasaan baru, lanjut dia, potensi kegiatan olahraga secara bersama-sama di tempat umum akan mulai meningkat.
Menurutnya, pemerintah tidak mempersoalkan bila masyarakat ingin kembali berolahraga di tempat umum. Sebab, olahraga juga memiliki fungsi positif untuk meningkatkan imunitas tubuh seseorang.
Baca Juga: Apa Sudah Boleh Berenang di Tengah Pandemi? Ini Jawaban Dr Reisa
Perhatikan 5 Hal Olahraga di Tempat Umum
Namun, ada lima hal yang harus diperhatikan jika masyarakat ingin melaksanakan di tempat umum.
Pertama, olahraga sebaiknya dilakukan tanpa berpindah tempat atau olahraga dilakukan dengan posisi sejajar berjarak minimal 2 meter dari orang lain.
"Kedua, untuk olahraga jalan kaki, usahakan jaraknya 5 meter dari orang di depannya," kata dia.
Berikutnya, bagi yang hendak berlari, sebaiknya menjaga jarak mencapai 10 meter dari orang di depannya.
Jaga jarak, imbuh dia, juga berlaku bagi mereka yang ingin bersepeda, minimal 20 meter dari orang di depannya.
"Kelima, setelah berolahraga, ingat, untuk selalu segera cuci tangan, mandi, ganti pakaian, dan bersihkan alat olahraga dan barang bawaan kita seperti handphone, kacamata, tas dan barang bawaan lainnya dengan cairan disinfektan," kata Dokter Reisa.
Baca Juga: Tips Cegah Corona di Mal Ala Dokter Reisa
Penulis : fadhilah
Sumber : Kompas TV