> >

Kata Keluarga Siswa SMK yang Ditembak Polisi di Semarang: Tiba-Tiba Diminta Jemput Jasad Korban

Hukum | 26 November 2024, 10:08 WIB
Ilustrasi. Keluarga siswa SMK di Semarang yang ditembak mati polisi mengaku tiba-tiba dihubungi polisi untuk menjemput jasad GR (17). Pihak Polrestabes Semarang mengklaim GR terlibat tawuran sehingga ditembak mati anggota polisi. (Sumber: Kompas.com)

Pihak sekolah sendiri meragukan keterangan polisi bahwa GR terlibat tawuran. Wakil kepala sekolah tempat korban belajar, Agus Riswantini, menyebut GR dikenal sebagai anak baik yang rajin mengikuti kegiatan paskibraka.

Agus menyebut terdapat dua siswa lain yang terluka dalam insiden tersebut. Namun, pihaknya belum menerima informasi dari orang tua yang bersangkutan.

"Ada tiga siswa, satu meninggal dunia, dua selamat. Inisial S masih di rumah sakit, dan satunya A di rumah, belum bisa dikunjungi, masih trauma," katanya.

Pihak sekolah mengenal GR dan kedua temannya yang terluka sebagai siswa berprestasi. Belakangan, ketiganya pun mengikuti Pekan Olahraga dan Seni Mahasiswa, Pelajar, dan Taruna Akademi Kepolisian (Porsimaptar) 2024 tingkat SMA/SMK se-Jawa Tengah dan membawa pulang piala.

"Kalau tawuran kok bertiga? Terus mereka dari organisasi baik. Apa mungkin tertembak salah sasaran. Katanya yang melakukan oknum polisi atau siapa pun itu belum tahu," kata guru kesiswaan tersebut.

Baca Juga: Siswa SMK Tewas Diduga Ditembak Polisi, Kapolrestabes Semarang: Sedang Dilakukan Pendalaman

 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU