Akademikus Undip Berpendapat Semua Calon di Pilkada Jawa Tengah Belum Kuasai Medan
Politik | 9 November 2024, 05:00 WIB“Salah satunya, karena kalau tokoh-tokohnya nggak imbang, tentu ibarat petarung kalau yang memback up tokohnya tidak seimbang, tentu mereka memiliki pertimbangan-pertimbangan strategis untuk menurunkan tokoh-tokoh besar.”
Dalam dialog tersebut, Teguh juga menyebut bahwa sejak lima hingga 10 tahun terkhir, Solo menjadi tolok ukur politik nasional.
“Memang Solo menjadi the most powerfull yang menjadi acuan banyak pihak yang akan berkompetisi.”
“Tapi sebetulnya kalau kita lihat persoalannya, Jawa Tengah ini kan memang jadi tolok ukur politik nasional, di mana Jokowi berkembang dari Solo, berawal dari Solo,” jelasnya.
Namun, Pilkada Jawa Tengah 2024 ini juga menjadi ujian mengenai efek dari Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Baca Juga: Megawati Akan 'Turun Gunung' ke Solo Jelang Pilgub Jateng, Upaya Bela Andika-Hendrar?
“Tadi yang disebut di awal sebagai efek dari public figure endorsement akan diuji sebetulnya, apakah pilpres kemarin itu berefek di pilkada-pilkada di Jawa, khususnya Jawa Tengah dan sekitar Solo, Wonogiri, Sragen, itu kan selama ini kekuatan merah di situ sangat besar.”
“Tentu kubu Megawati, kubu PDI Perjuangan tak ingin kehilangan momentum dengan lumbung-lumbung suara yang selama ini memang menjadi back up indikator politik nasional untuk PDI Perjuangan,” imbuhnya.
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV