> >

Ramai Fenomena Bulan Kembar, Begini Penjelasan BRIN

Peristiwa | 25 September 2024, 10:45 WIB
Ilustrasi bulan. Peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Thomas Djamaluddin, mengklarifikasi fenomena yang akhir-akhir ini ramai dibicarakan di media sosial, yaitu fenomena bulan kembar. (Sumber: Thinkstockphotos via Kompas.com)

"Asteroid semacam ini sering kali terdeteksi dan tidak berbahaya. Asteroid seukuran itu pernah jatuh di perairan Bone, Sulawesi, pada 2009. Namun, karena orbitnya terjebak di gravitasi Bumi untuk sementara waktu, ia dianggap menarik untuk diamati oleh para astronom," katanya.

Bagi masyarakat yang penasaran, Thomas menegaskan bahwa asteroid 2024 PT5 tidak dapat dilihat dengan mata telanjang karena ukurannya yang terlalu kecil dan cahayanya terlalu redup.

"Untuk dapat melihatnya, kita memerlukan teleskop yang cukup besar," ucapnya. Saat ini, berbagai observatorium dengan teleskop canggih di dunia telah bersiap untuk mengamati pergerakan asteroid ini.

Thomas mengajak masyarakat untuk tidak khawatir dengan fenomena ini. Ia melihatnya sebagai kesempatan untuk meningkatkan pengetahuan tentang objek-objek kecil yang ada di tata surya kita. 

"Ini adalah fenomena yang menarik bagi dunia astronomi, meski bagi kebanyakan orang tidak akan terlihat. Namun, ini mengingatkan kita bahwa ada banyak benda di tata surya yang bisa memberikan kejutan," kata Thomas Djamaluddin dikutip dari Antara.

Baca Juga: Lowongan Kerja PT KCIC Penerjemah Bahasa Inggris dan Mandarin, Ini Link Pendaftarannya

Penulis : Kiki Luqman Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU