Profil Jessica Wongso, Terpidana Kasus Kopi Sianida yang Tewaskan Mirna, Bebas Bersyarat Hari Ini
Humaniora | 18 Agustus 2024, 09:15 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Jessica Kumala Wongso atau Jessica Wongso akan bebas bersyarat hari ini, Minggu (18/8/2024).
Jessica Wongso adalah terpidana kasus kopi sianida yang menewaskan sahabatnya, Wayan Mirna Salihin.
"Bebas bersyarat," kata Kuasa hukum Jessica Wongso, Otto Hasibuan, Sabtu (17/8/2024), dikutip dari Tribunnews.
Otto mengatakan, Jessica akan keluar dari Lapas Pondok Bambu Jakarta Timur sekira pukul 09.00 WIB pagi ini.
Ia divonis 20 tahun penjara dalam persidangan yang digelar pada 2016 lalu di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
Kendati demikian, Jessica akan bebas bersyarat pada tahun 2024 meskipun divonis 20 tahun penjara.
Baca Juga: Divonis 20 Tahun, Terpidana Kasus Kopi Sianida Jessica Wongso Bebas Bersyarat Hari Ini
Profil Jessica Wongso
Jessica Kumala Wongso adalah anak bungsu dari pasangan Imelda Wongso dan Winardi Wongso yang merupakan pengusaha plastik untuk onderdil sepeda asal Jakarta.
Jessica memiliki dua kakak yang sudah menjadi warga negara Australia. Satu keluarga itu mendapatkan status permanent resident semenjak pindah dari Indonesia ke Sydney pada tahun 2008.
Kehidupan Jessica di negara Kanguru itu terungkap saat proses persidangan kasus pembunuhan Mirna Salihin. Melalui kesaksian John Jesus Torres, anggota kepolisian federal Autralia, Jessica memiliki 14 catatan kasus selama tinggal di negara itu.
Berikut rincian catatan kepolisian tersebut:
1. Laporan pada 5 Juni 2008, Jessica melaporkan kehilangan barang miliknya di sebuah stasiun kereta api kepada Kepolisian Sydney.
2. Laporan pada 23 maret 2014 bahwa Jessica diberhentikan Kepolisian Australia karena mengendarai kendaraan bermotor di bawah pengaruh alkohol dan dinyatakan melanggar Undang-undang Perhubungan Darat.
3. Laporan pada 28 Januari 2015 dari Patrick O'Connor atas percobaan bunuh diri oleh Jessica menggunakan pisau.
4. Laporan pada 29 Januari 2015 dari Patrick O'Connor atas percobaan bunuh diri oleh Jessica yang dikirimkan melalui e-mail kepada pihak ketiga.
5. Laporan pada 22 Agustus 2015 di mana Jessica menabrak sebuah bangunan. Dia diketahui mengendarai kendaraan di bawah pengaruh alkohol yang memiliki konsentrasi tinggi.
6. Laporan pada 26 Oktober 2015 dari Patrick O'Connor atas percobaan bunuh diri oleh Jessica dengan racun karbondioksida.
7. Laporan pada 15 November 2015 dari Patrick O'Connor atas percobaan bunuh diri oleh Jessica.
8. Laporan pada 16 November 2015 dari Patrick O'Connor atas percobaan bunuh diri oleh Jessica. Polisi menemukan obat-obatan dosis tinggi di kamar Jessica.
9. Laporan pada 21 November 2015 dari Patrick O'Connor atas percobaan bunuh diri oleh Jessica. Polisi menemukan tiga surat terkait bunuh diri yang ditulis Jessica yang ditujukan kepada O'Connor, keluarga, dan rekan-rekannya.
Baca Juga: Jejak Kasus Kopi Sianida (V-Habis): Curahan Hati Jessica Wongso dan Hukuman 20 Tahun Penjara
10. Laporan pada tanggal 24 November 2015 dari Patrick O'Connor yang melaporkan Jessica memiliki masalah kejiwaan serius dan selalu mengancamnya melalui telepon dan pesan singkat bahwa dia akan bunuh diri.
11. Laporan pada 25 November 2015 yang dibuat atas respons dari laporan sebelumnya yang memerintahkan untuk mengekang perilaku Jessica di masa mendatang.
12. Laporan pada 25 November 2015 dari Patrick O'Connor atas kerusakan kendaraan miliknya yang diduga dilakukan oleh Jessica. Namun, polisi tidak dapat membuktikan bahwa Jessica pelakunya.
13. Laporan pada 29 Oktober 2015 dari Kristie Louise Carter, atasan Jessica saat bekerja di New South Wales Ambulance. Kristie menghubungi polisi dan menyatakan Jessica tidak datang bekerja. Ada kekhawatiran Jessica akan menyakiti dirinya sendiri.
14. Laporan pada 16 Desember 2015 terkait dengan surat perintah penahanan sementara yang dibuat kepolisian dan harus ditandatangani Jessica.
Persahabatan Jessica dan Mira dimulai saat mereka menempuh pendidikan tinggi di Billy Blue College of Design, sebuah universitas di Australia yang khusus mempelajari Desain Komunikasi, Desain Media Digital hingga Desain Interior Komersial.
Saat kuliah, Jessica berkenalan terlebih dahulu dengan Boon Juwita alias Hani pada tahun 2006. Setahun kemudian barulah mereka kedatangan teman baru yang sama-sama berasal dari Indonesia, Wayan Mirna Salihin.
Kebersamaan Jessica, Mirna dan Hani layaknya seperti teman kuliah pada umumnya, mengerjakan tugas bersama, makan siang bersama hingga ngopi bersama. Meskipun kegiatan tersebut tidak dilakukan setiap hari, atau bahkan satu minggu sekali, namun jalinan komunikasi mereka terbilang baik.
Dalam wawancara setelah Mirna meninggal, Jessica sempat mengatakan pengalaman yang paling berkesan dengan Mirna di Australia adalah ketika mereka pergi mencari tempat minum kopi bersama.
Baca Juga: Jejak Kasus Kopi Sianida (IV): Panasnya Persidangan, Alotnya Pembuktian Jessica Wongso
Meskipun berteman akrab, Jessica menganggap hubungannya dengan Mirna tidak cukup dekat untuk saling mencurahkan masalah pribadi satu sama lain.
“Tidak begitu dekat, tidak sampai curhat-curhatan,” kata Jessica pada 1 Februari 2016.
Pada tahun 2008 ketika mereka lulus dari Billy Blue College of Design, Hani lebih dahulu pulang ke Indonesia, meninggalkan kedua temannya.
Karena dalam kelompok pertemanan mereka berkurang satu, Jessica dan Mirna semakin akrab dibanding sebelumnya. Namun, hal itu tidak bertahan lama karena Mirna juga memilih untuk pulang ke Indonesia di tahun yang sama. Mirna melanjutkan kehidupannya di Tanah Air dengan menikahi teman kuliahnya, Arief Soemarko. Mereka menikah di Bali pada 2015.
Penulis : Dian Nita Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV