Cerita di Zaman Revolusi: Sidang Parlemen I, Dihadiri Para Anggota DPR Berbadan Kurus tapi Lantang
Humaniora | 4 Agustus 2024, 06:00 WIBMereka datang ke gedung parlemen tidak ada yang bermobil. Hanya Presiden dan Wakil Presiden yang menggunakan mobil, namun tidak diketahui di mana parkirnya. Sebab bila diparkir di halaman gedung, sudah pasti bakal jadi masalah sebab serdadu NICA yang membonceng Inggris/sekutu akan memancing keonaran.
Baca Juga: KBRI Antananarivo Laksanakan Upacara Detik-detik Proklamasi di Madagaskar
Pada sidang hari kedua, 17 Oktober yang dipimpin Wakil Ketua III Mr. Latuharhary, sidang berjalan panas. Sebab mereka ingin mengganti Pimpinan KNIP Sukarni yang dinilai terlalu lemah tidak dapat mengikuti gejolak massa.
"Ia menuntut supaya rakyat yang revolusioner dipimpin oleh tenaga yang revolusioner pula," begitu tuntutan para anggota parlemen. Hal itu karena melihat situasi negara yang masih berada dalam ancaman penjajah, Inggris dan Belanda masih melakukan teror.
Rupanya mosi itu diterima. Sukarni meletakkan jabatannya diganti oleh Sutan Sjahrir. Namun Sjahrir tidak hadir di sidang bahkan namanya pun belum banyak dikenal. Karena orang yang diusulkan tidak ada, maka disarankan dijemput di rumahnya. Maka diutuslah Ny. Sri Mangunsarkoro, Sarmidi Mangunsarkoro dan Subadio Sastrosatomo untuk menjembut Sjahrir.
Tak lama Sjahrir, yang berperawakan pendek dan kurus datang di ruang sidang sambil senyum-senyum. Sebagian anggota sidang yang belum pernah melihat wajahnya bertepuk tangan. Tapi sebagian lain hanya melihat saja tanpa ekspresi.
Penulis : Iman Firdaus Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV