Dipanggil KPK, Hasto PDIP Bantah Terkait Kasus Korupsi DJKA: Tak Ada Sangkut Pautnya
Hukum | 20 Juli 2024, 20:45 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto membantah dirinya terkait dengan kasus dugaan korupsi pembangunan dan perawatan jalur kereta di Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Hal tersebut disampaikan usai dirinya dipanggil penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai saksi kasus dugaan korupsi tersebut.
Hasto menegaskan dirinya sama sekali tak ada kaitan dengan pekerjaan di DJKA.
"Saya pribadi tidak ada sangkut pautnya dengan hal tersebut. Tidak ada bisnis,” ujar Hasto di Jakarta, Sabtu (20/7/2024), dikutip dari siaran pers PDIP.
Ia pun menjelaskan, pemanggilan dirinya oleh KPK dalam kapasitasnya sebagai konsultan. Ia meminta agar dirinya tidak dispekulasikan mendapat untung dari proyek Kemenhub.
Menurut penjelasannya, ia memang pernah bekerja di BUMN sebagai konsultan. Dan hingga kini, kata dia, dirinya belum mengubah kolom pekerjaan di KTP yaitu sebagai konsultan.
“Kalau saya disebut sebagai konsultan, memang di KTP saya, karena dulu saya bekerja di BUMN, ruang lingkupnya ada consulting, maka saya tulis konsultan, belum diubah sampai sekarang, di situ," jelasnya.
Hasto mengatakan berdasarkan informasi yang diperoleh dari Wasekjen PDIP Yoseph Aryo Adhie, pemanggilan dirinya oleh KPK berkaitan dengan proses di Pilpres 2019, di mana saat itu dirinya menjabat sebagai Sekretaris TKN Jokowi-Ma'ruf Amin.
Baca Juga: KPK Panggil Hasto Kristiyanto Sebagai Saksi Kasus Dugaan Korupsi di DJKA Kemenhub
“Kalau berdasarkan keterangan dari Wasekjen, itu dikaitkan dengan Pilpres 2019, di mana posisi saya saat itu sebagai Sekretaris Tim Pemenangan," ucapnya.
"Karena terkait ada yang memberikan bantuan, dan kemudian disinyalir bantuan tersebut apakah ini masih didalami oleh KPK, ada kaitannya dengan persoalan korupsi tersebut."
Alasan Tak Penuhi Panggilan KPK
Hasto menjelaskan alasan dirinya tak menghadiri panggilan pemeriksaan oleh KPK pada Jumat (19/7). Ia mengaku baru mengetahui adanya surat panggilan tersebut pada hari pemanggilan.
“Saya sendiri baru tahu pagi hari, suratnya sudah seminggu katanya, tapi saat itu saya sedang tugas di Jogja, diterima oleh driver kami, dan kemudian tidak ada laporan, sehingga saya tidak tahu,” jelasnya.
Ia pun menyampaikan permintaan maaf karena tak dapat menghadiri pemeriksaan di KPK. Hasto mengaku ketidakhadirannya karena hari itu ia harus memimpin rapat mengenai pilkada.
Diberitakan sebelumnya, juru bicara KPK, Tessa Mahardhika Sugiarto menjelaskan, Hasto dipanggil dalam kapasitasnya sebagai konsultan.
"Pemeriksaan dilakukan di Gedung KPK Merah Putih, atas nama Hasto Kristiyanto selaku konsultan," kata Tessa, Jumat.
Baca Juga: Staf Hasto PDIP Laporkan Penyidik KPK AKBP Rossa ke Propam soal Penyitaan Ponsel
Penulis : Isnaya Helmi Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV