Panglima TNI Bakal Buka Rekrutmen Personel Jalur Khusus IT, Buntut Insiden Peretasan BAIS
Peristiwa | 10 Juli 2024, 14:58 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto akan membuka rekrutmen personel khusus bagi yang memiliki kemampuan di bidang teknologi informasi atau siber.
Hal itu diungkapkan Agus usai menghadiri rapat kerja bersama Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (10/7/2024).
Panglima mengatakan, TNI sebenarnya sudah memiliki satuan yang menangani bidang siber.
Kendati demikian, pihaknya juga akan merekrut talenta baru yang memiliki latar belakang IT mulai dari lulusan SMA hingga S1.
Baca Juga: Rekrutmen Tamtama TNI AL 2024 Gelombang 2: Link, Syarat, Cara Daftar dan Jadwalnya
Nantinya, personel-personel tersebut akan dimasukkan ke satuan siber tersebut.
"Tidak dari bintara umum, tamtama umum, atau perwira umum, jadi (jalur) khusus, memang mungkin kuliah, SMA-nya sudah punya kemampuan IT," kata Agus, dikutip dari Antara.
Agus mengatakan, upaya peningkatan ketahanan siber harus dimulai dari sumber daya manusia yang berkualitas.
Untuk itu, doktrin terhadap bidang siber di TNI pun bakal diubah.
"Memang harus mulai dari rekrutmennya, personel siber itu, dari civilian-nya dia memang harus mempunyai kemampuan IT," ungkapnya.
Sebelumnya, data-data di Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI dibobol oleh peretas bernama MoonzHaxor.
Saat ini, kata Agus, TNI sedang melakukan evaluasi atas peristiwa tersebut.
"Evaluasi dari SDM-nya, mungkin alat-alatnya juga harus bagus," imbuhnya.
Baca Juga: Pendaftaran Rekrutmen Bintara TNI AL 2024 Gelombang 2: Link, Syarat dan Jadwal
Sebagai informasi, peretasan data BAIS TNI tersebut diunggah akun X (Twitter), @FalconFeedsio, Senin (24/6/2024).
Tidak hanya milik TNI, data Indonesia Automatic Finger Identification System (Inafis) Polri juga dibobol oleh entitas yang sama.
Dalam unggahan di Breach Forums, MoonzHaxor ingin menjual data Bais TNI berukuran 773 kilobyte (kB) dengan harga 1.000 dollar AS. Sedangkan file berukuran 33,7 gigabyte (GB) dengan Harga 7.000 dollar AS.
Penulis : Dian Nita Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV, Antara