Pengamat soal Pelaku Judi Online Dikasih Bansos: Hanya Ada di Indonesia
Peristiwa | 19 Juni 2024, 12:49 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagio sebut hanya di Indonesia pelaku atau keluarga pelaku judi online bisa menerima bansos.
Hal tersebut disampaikan oleh Agus Pambagio dalam dialog Sapa Indonesia Pagi Kompas TV, Rabu (19/6/2024).
“Ini kan tindak pidana dan ini kan haram, masa haram dikasih bansos. Kalau alasannya Pak Muhadjir karena judi online, kalau alasannya orang miskin dikasih (Bansos) oke saya sepakat, lah kalau judi, kerjaan haram, dikasih bansos itu hanya di Indonesia yang ada,” ucap Agus.
Agus lebih lanjut mengkritisi soal ketidakmampuan pemerintah dalam melakukan pemberantasan judi online. Padahal perihal bahayanya judi online sudah pernah disampaikan oleh dirinya dalam pertemuan dengan OJK.
Baca Juga: Ahok Benarkan Ada Nama Anies Baswedan Diusulkan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta 2024
“Analisa kebijakan saya begini, pemerintah nggak mau pusing gitu ya, kan udah berapa tahun yang lalu sudah saya katakan, bahkan di pertemuan OJK beberapa kali saya sampaikan, tapi kan pemerintah tidak mampu,” kata Agus Pambagio.
Menurut Agus, seharusnya pemerintah atau Menkominfo sejak awal melakukan penutupan situs-situs judi online. Tapi, kata Agus, pemerintah tidak mau melakukan itu.
“Apa susahnya Menkominfo sejak saat itu muncul itu disclose-diclose, ini kan teknologi, cuma nggak mau saja,” ujar Agus.
Apalagi, lanjut Agus, judi online sangat berkait dengan pinjaman online dan keduanya harus segera diberantas. Karena baik judi online maupun pinjaman online merupakan bagian dari lingkaran setan.
Baca Juga: Anies Kritik Pemprov DKI, Sebut Kemakmuran Warga di Kampung Padat Tidak Dijadikan Prioritas
“Dan judi online itu kaitannya dengan pinjaman online, anda main judi online 2-3 kali menang setelah itu anda terus ditawarilah pinjol di situlah lingkaran setan yang harus diberantas,” tegasnya.
“Polisi anda ingat waktu kasus Sambo, kan sempat berhenti, sekarang sudah muncul lagi, nah semacam ini sudah jelas kok ada dimana, siapa yang berhak, ini pidana ya tutup, tangkap orangnya, karena uangnya tidak di sini, uangnya di luar,” katanya.
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV