BMKG Lakukan Operasi Modifikasi Cuaca untuk Antisipasi Kekeringan di Pulau Jawa
Peristiwa | 31 Mei 2024, 03:35 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Memasuki masa transisi dari musim hujan ke musim kemarau, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan peringatan dini terkait potensi kekeringan di sejumlah wilayah Indonesia, terutama Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara. Upaya mitigasi melalui Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) akan dilakukan untuk menghadapi situasi ini.
BMKG mencatat beberapa wilayah di Indonesia, khususnya Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara, telah mengalami hari tanpa hujan yang cukup panjang.
Menurut BMKG, potensi kekeringan di wilayah-wilayah tersebut harus menjadi perhatian serius bagi pemerintah pusat dan daerah.
Berdasarkan pemantauan terhadap anomali iklim global, masih ada peluang pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah Indonesia.
Kesempatan ini dapat dimanfaatkan untuk mitigasi sebelum memasuki puncak musim kemarau melalui Operasi Modifikasi Cuaca (OMC).
OMC bertujuan mengoptimalkan pertumbuhan awan hujan untuk mengisi tampungan air atau waduk di daerah yang berpotensi kekeringan.
Dalam upaya mitigasi bencana kekeringan, BMKG menggandeng Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), serta TNI Angkatan Udara.
Operasi Modifikasi Cuaca akan dilakukan serempak di Pulau Jawa, dengan fokus mengisi air di 35 waduk untuk menjaga pasokan air, terutama pada jaringan irigasi pertanian.
Baca Juga: Daftar Wilayah di Indonesia yang Berpotensi Alami Kekeringan Juni-November 2024
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyatakan bahwa pelaksanaan OMC dijadwalkan mulai 30 Mei 2024 hingga 10 Juni 2024.
"Adanya unit kerja baru Deputi Bidang Modifikasi Cuaca di BMKG menjadikan BMKG akan semakin aktif menjalankan tugas aksi dini mitigasi potensi bencana hidrometeorologi termasuk kekeringan yang bisa berdampak pada berkurangnya ketersediaan air untuk kebutuhan pertanian dan air baku melalui operasi modifikasi cuaca," kata Dwikorita dikutip dari laman resmi BMKG, Kamis (30/5/2024).
Nantinya, setiap posko yang berlokasi di Jakarta, Bandung, Solo, dan Surabaya akan bertanggung jawab untuk mengisi waduk di wilayah masing-masing.
Operasi ini didukung oleh empat pesawat jenis CASA 212 milik TNI AU dari dari Lanud Abd. Rahman Saleh Malang
"Posko Bandung akan ditempatkan di Lanud Husein Sastranegara dan bertanggungjawab untuk pengisian waduk di wilayah Jawa Barat. Posko Jakarta akan ditempatkan di Lanud Halim Perdana Kusuma dan bertanggungjawab terhadap pengisian waduk di sebagian wilayah Jawa Barat dan Banten. Posko Solo akan ditempatkan di Lanud Adi Sumarmo dan bertanggungjawab terhadap pengisian waduk di wilayah Jawa Tengah. Posko Surabaya akan ditempatkan di Lanud Muljono dan bertanggungjawab untuk pengisian waduk di wilayah Jawa Timur," kata Dwikorita.
Plt. Deputi Modifikasi Cuaca BMKG Dr. Tri Handoko Seto menambahkan bahwa operasi di Pulau Jawa dilakukan serempak karena peluang pertumbuhan awan yang memungkinkan untuk disemai agar menjadi hujan sangat terbatas.
Pelaksanaan OMC ini sesuai dengan arahan Menteri PUPR yang akan menjadikannya sebagai pilot project untuk operasi modifikasi cuaca lainnya di seluruh waduk di Indonesia.
Tujuan utama dari OMC ini adalah untuk mengantisipasi kekeringan sekaligus mendukung program ketahanan pangan pemerintah.
Baca Juga: Peringatan Dini, Berikut Daftar Wilayah Berpotensi Kekeringan periode Juni-November 2024
Penulis : Rizky L Pratama Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV