> >

Try Sutrisno Ingatkan Prabowo Tak Ceroboh Tambah Kementerian: Asal Nambah, Itu Namanya Patah Tulang

Politik | 20 Mei 2024, 22:45 WIB
Wakil Presiden ke-6 RI Try Sutrisno ditemui di kediamannya, Jalan Purwakarta Nomor 6, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (20/5/2024). (Sumber: KOMPAS.com/NICHOLAS RYAN ADITYA)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Wakil Presiden ke-6 RI Try Sutrisno mengingatkan Presiden Terpilih Prabowo Subianto untuk tidak ceroboh dalam menyusun kabinet.

Mantan Panglima ABRI itu tidak mempermasalahkan jika nantinya Prabowo ingin menambah jumlah kementerian.

Namun penambahan kementerian mesti dipikirkan secara seksama dan tidak dilakukan asal-asalan demi kepentingan politik. 

Try Sutrisno mencontohkan, jumlah kementerian dalam Kabinet Pembangunan VI Presiden ke-2 Soeharto yakni 41 kementerian, lebih banyak dari Kabinet Indonesia Maju yakni 34 kementerian. 

Menurutnya publik menilai Kabinet Pembangunan VI terkesan gemuk, namun jumlah 41 kementerian yang saat itu sesuai dengan kebutuhan dan demi kemajuan bangsa. 

Baca Juga: Pro-Kontra Revisi UU Kementerian Negara, Untuk Akomodasi Kabinet Prabowo?

"Tambah lagi, enggak apa-apa, asal jangan ceroboh. Nambah asal nambah, itu namanya, patah tulang. Jangan begitu," ujar Try di kediamannya di Jalan Purwakarta, Jakarta Pusat, Senin (20/5/2024). Dikutip dari Kompas.com

Try Sutrisno menambahkan jumlah kementerian yang banyak tidak menjamin untuk memajukan sebuah negara. Di Jepang misalnya, jumlah kementerian yang bentuk paling tinggi hanya 14. 

Namun karena kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi dan disiplin yang tinggi, 14 kementerian sudah cukup untuk mendorong negara tersebut menjadi produktif. 

"Jadi kecil besar itu tergantung kemajuan bangsanya. Jepang kan itu cuma 14, paling tinggi. Tapi mereka itu kecil kecil (orangnya) tapi otaknya maju," ujar Try. 

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas.com


TERBARU