> >

Puskesmas di Daerah 3T Pakai Starlink Besutan Elon Musk untuk Hal-Hal Seperti Ini

Humaniora | 20 Mei 2024, 17:38 WIB
Pada Minggu (19/5/2024), Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mulai menjalin kerja sama dengan Starlink, layanan internet berbasis satelit yang disediakan oleh perusahaan SpaceX milik Elon Musk. (Sumber: Kemenkes)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan, layanan internet Starlink digunakan oleh Puskesmas untuk membuka akses yang lebih baik ke layanan kesehatan dan memudahkan akses komunikasi antar-daerah.

Sehingga pelaporan dari fasilitas pelayanan kesehatan bisa real time. Aktivitas ini juga mendukung agenda digitalisasi transformasi kesehatan Indonesia.

"Dari 10.000 Puskesmas yang ada di Indonesia, sekitar 745 tidak memiliki akses internet sama sekali dan 1.475 memiliki akses internet yang terbatas. Semuanya tersebar di 7.000 pulau di Indonesia," kata Budi dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.tv di Jakarta, Senin (20/5/2024). 

Seperti diketahui, pada Minggu (19/5) kemarin, Kemenkes mulai menjalin kerja sama dengan Starlink, layanan internet berbasis satelit yang disediakan oleh perusahaan SpaceX milik Elon Musk. 

Baca Juga: Pemerintah Tegaskan Tak Beri Insentif kepada Starlink Milik Elon Musk, Tetap Dievaluasi Berkala

Starlink menyediakan akses internet yang cepat dan menjangkau seluruh puskesmas di daerah terpencil, perbatasan, dan kepulauan (DTPK).

Peresmian kerja sama ini dilaksanakan melalui uji coba di Puskesmas Pembantu (Pustu) Sumerta Kelod, Denpasar, yang sekaligus menjadi lokasi peresmian kerja sama, dan Puskesmas Pembantu (Pustu) Bungbungan, Klungkung, yang memiliki keterbatasan akses internet.

Puskesmas Tabarfane di Kepulauan Aru, Maluku, yang sebelumnya tidak memiliki akses internet juga turut menjadi lokasi uji coba dan tersambung secara daring menggunakan jaringan Starlink. 

"Diharapkan mereka dapat akses internet yang layak sehingga layanannya tidak akan berbeda dengan Puskesmas yang ada di daerah perkotaan,” ujar Menkes.

Baca Juga: Menkes dan Elon Musk Resmikan Layanan Internet Starlink untuk Puskesmas di Indonesia

Budi Gunadi menjelaskan, uji coba tersebut untuk mengetahui pencatatan data imunisasi, skrining penyakit tidak menular (PTM), atau penimbangan balita secara digital oleh tenaga kesehatan (nakes) melalui Aplikasi Sehat IndonesiaKu (ASIK). 

Selanjutnya, data tersebut akan ditampilkan secara real time melalui dasbor ASIK. Infrastruktur ini juga diharapkan dapat digunakan untuk layanan telemedisin, telekonsultasi, dan pemantauan pasien secara daring. 

"Sehingga masyarakat mendapatkan akses untuk layanan spesialis meski tinggal di daerah terpencil dan terluar," ucapnya. 

Sedangkan biaya untuk berlangganan dan pengadaan infrastruktur Starlink oleh Puskesmas tidak menggunakan anggaran Kemenkes. 

Baca Juga: Kata Elon Musk saat Hadiri Peluncuran Layanan Internet Starlink untuk Sektor Kesehatan di Indonesia

Tetapi menggunakan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) di bawah Dana Alokasi Khusus (DAK) yang ditransfer pemerintah pusat ke pemerintah daerah setiap tahunnya. 

Kehadiran Starlink diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di seluruh wilayah Indonesia karena kemampuannya menjangkau lebih banyak puskesmas di area yang selama ini memiliki tantangan geografis.

Bos Starlink, Elon Musk yang datang dengan mengenakan Endek Bali berwarna hijau mengatakan, keberadaan jaringan internetnya akan membantu banyak masyarakat Indonesia untuk mendapatkan akses internet yang memadai. 

“Saya sangat bersemangat untuk membawa konektivitas internet ke tempat-tempat yang konektivitas internetnya rendah. Internet seperti penyelamatan hidup karena dengan internet kita bisa belajar banyak hal,” tutur orang terkaya dunia ini. 

Baca Juga: Telkomsat Gandeng Starlink Milik Elon Musk, Tawarkan Layanan Internet Bisnis

Saat ini, fasilitas layanan kesehatan di Filipina, Rwanda, Mozambik, dan Nigeria, juga telah menggunakan Starlink.

Peluncuran dan uji coba Starlink juga dihadiri oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie dan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono. 

 

Penulis : Dina Karina Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU