> >

Jakarta Dijadikan Daerah Khusus, Pakar Politik Undip Sebut Sri Mulyani Calon Potensial Pimpin DKJ

Rumah pemilu | 10 Mei 2024, 20:55 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan keterangan pers kepada wartawan di TPS 73, Bintaro, Tangerang Selatan, Rabu (14/2/2024). (Sumber: Imamatul Silfia/Antara)

Adapun nama Sri Mulyani sebagai calon kepala daerah di Pilkada DKI Jakarta dimunculkan oleh Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak.

Gilbert menjelaskan nama Sri Mulyani menjadi pembahasan di internal partai. Selain Sri ada Menteri Sosial Tri Rismaharini, mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Kemudian Deputi Politik 5.0 Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Presiden-Mahfud MD, Andi Widjajanto. 

Nama Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan mantan Panglima TNI Andika Perkasa juga ikut dibahas di internal PDI-P. 

Baca Juga: Para Kandidat Cagub untuk Pilkada Jakarta dari 5 Partai Suara Terbanyak di DKI

Meski sudah dimunculkan ke publik oleh PDI-P,  Staf Khusus Menteri Keuangan bidang Komunikasi Strategis, Yustinus Prastowo,  menjelaskan sampai sejauh ini sama tidak ada sama sekali komunikasi antara Sri Mulyani dengan parpol manapun. 

Yustinus menjelaskan Sri Mulyani tidak dalam kapasitas untuk mengomentari, membahas, atau terlibat dalam diskusi-diskusi pencalonan dirinya di Pilkada 2024. 

"Jadi sama sekali belum ada pembicaraan langsung dan tidak langsung. Tapi kita menghormati apapun aspirasi diskusi yang berkembang di masyarakat itu," ujar Yustinus kepada wartawan di Kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (8/5/2024).

Sedangkan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menegaskan dirinya tidak akan mencalonkan maupun menerima pencalonan sebagai gubernur.

Basuki menjelaskan latar belakang dirinya adalah seorang birokrat, sehingga tidak memiliki materi genetik asam deoksiribonukleat (DNA) menjadi gubernur. Di sisi lain dari segi usia diriya sudah tidak muda lagi. 

Baca Juga: Soal Duet Anies-Ahok di Pilgub DKI, PDI-P Jakarta: Kalau Memang Niat Sekarang saatnya Daftar

"Saya ini birokrat ya, dan saya sudah 70 tahun bos. Jadi DNA-nya memang udah di situ, saya birokrat, saya sudah 70 tahun, masa mau ( jadi gubernur)," ujarnya kepada wartawan, Jumat (3/5/2024).

Sementara Mensos Risma mengaku tidak ada komunikasi dari internal kepada dirinya terkait Pilkada. Ia juga menilai hal tersebut hanya sebatas wacana dan tidak akan terjadi. 

"Enggak, enggak ada kek gitu-gitu enggak ada. Bener. Karena beliau-beliaunya itu loh tahu aku tuh orangnya rada aneh. Jadi ya diem aja udah," ujar Risma saat ditemui awak media di gedung Kemensos, Rabu (8/5/2024).

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV/Antara


TERBARU