Penyesalan Anak Polisi yang Tangannya Putus Akibat Tawuran: Maafin Aku Ma, Masa Depanku Hancur
Peristiwa | 1 Februari 2024, 17:55 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Remaja berinisial DSS yang jadi korban tawuran di bawah Flyover Pasar Rebo, Jakarta Timur, disebut sudah sadar setelah menjalani perawatan di rumah sakit karena tangannya putus tersabet senjata tajam.
Nasib korban berusia 18 tahun yang bercita-cita menjadi polisi itu berada di ujung tanduk. Sebab, dalam waktu dekat DSS disebut bakal menjalani tes masuk Akademi Kepolisian atau Akpol.
Namun, karena kondisinya yang memprihatinkan akibat tawuran, membuat DSS hanya bisa menyesali apa yang telah terjadi kepadanya.
Baca Juga: Nasib DS Remaja 18 Tahun Usai Tawuran di Flyover Pasar Rebo, Tangannya Putus Disabet Senjata Tajam
Adapun aksi tawuran itu melibatkan dua kelompok bernama Enjoy Rebo dan Bhozonk. Korban termasuk dalam salah satu dari dua kelompok remaja yang tawuran itu.
Dalam aksi tawuran itu, masing-masing kelompok membawa celurit sebagai senjata. Imbas tawuran itu, tangan kanan DSS putus, sedangkan tangan kirinya hampir putus.
Tetangga korban bernama Deden pun menceritakan penyesalan DSS karena kedua tangannya kena tebas senjata tajam saat terlibat tawuran pada Minggu (28/1/2024) sekitar pukul 04.30 WIB itu.
Korban, kata Deden, telah meminta maaf terhadap orang tuanya, terutama kepada sang bunda karena masa depan yang dicita-citakannya menjadi anggota polisi hancur.
"Korban sudah sadar. Sudah bisa ngomong, 'maafin aku ya, Ma. Masa depanku hancur'," kata Deden menirukan ucapan korban saat ditemui di Ciracas, Jakarta Timur, Rabu (31/1) malam.
Baca Juga: Detik-Detik Tawuran Remaja di Jakarta Timur, Tangan Pelaku Terluka Parah!
Adapun keinginan DSS menjadi anggota polisi rupanya mengikuti jejak kedua orang tuanya. Menurut Deden, kedua orangtua DSS merupakan anggota polisi yang sama-sama menyandang pangkat Ajun Komisaris Besar Polisi atau AKBP.
"Ibunya berpangkat AKBP, bapaknya AKBP juga," ucap Deden dikutip dari Kompas.com.
Meski sama-sama bekerja di Polri, kedua orangtua DSS bertugas di divisi yang berbeda. Deden menuturkan sampai saat ini ayah dan ibu korban masih berstatus sebagai anggota polisi aktif.
Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas.com