> >

Gugatan Praperadilan SYL Soal Penetapan Tersangka Ditolak, Ini Kata Kuasa Hukum

Hukum | 14 November 2023, 12:47 WIB
Kuasa hukum eks Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL), Dodi Abdul Kadir, di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Selasa (14/11/2023). (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kuasa hukum eks Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL), Dodi Abdul Kadir, angkat bicara terkait putusan Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang menolak gugatan praperadilan kliennya terkait penetapan tersangka.

Hakim Tunggal PN Jaksel Alimin Ribut memutuskan untuk menolak permohonan SYL yang meminta status tersangka dalam kasus dugaan korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan) dibatalkan .

Permohonan tersebut dibuat karena pihak SYL menilai penetapan tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak sesuai dengan prosedur yang ada karena belum pernah diperiksa sebagai saksi dalam tahap penyidikan, melainkan langsung ditetapkan sebagai tersangka.

Baca Juga: Hakim Tolak Gugatan Praperadilan SYL Soal Penetapan Tersangka Kasus Dugaan Korupsi di Kementan

Namun demikian, Hakim Alimin Ribut menyatakan bahwa penetapan status tersangka SYL oleh KPK telah sesuai dengan prosedur yang ada dan sah.

Terkait hal itu, Dodi menyebutkan bahwa ada perbedaan persepsi mengenai norma undang-undang terkait proses penetapan tersangka. 

“Sebenarnya jelas sudah diatur Pasal 1 Ayat (2) KUHAP mengenai penetapan tersangka harus dilakukan di dalam proses penyidikan, namun mengenai apa yang dijadikan pertimbangan majelis hakim itu kewenangan hakim untuk menginterpretasikan suatu UU,” kata Dodi di PN Jakarta Selatan, Selasa (14/11/2023).

Ia menyebut, ketentuan penetapan tersangka ini harus menjadi perhatian pembuat undang-undang agar ada kepastian hukum bagi seseorang yang dijadikan tersangka.

Ditanya soal langkah selanjutnya, Dodi bilang bahwa pihaknya akan menunggu proses hukum selanjutnya. Pihaknya akan mengikuti prosedur hukum yang berlaku.

“Kita menunggu proses selanjutnya, kita ikuti prosedur hukum yang berlaku. Semua sudah diatur berdasarkan undang-undang,” pungkasnya.

Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU