Kenang Satu Tahun Wafatnya Buya Syafii, Maarif Institute Gelar Memorial Lecture
Peristiwa | 27 Oktober 2023, 05:00 WIBBaca Juga: Mewarisi Legacy Buya Syafii Maarif: dari Keislaman, Keindonesiaan hingga Kemanusiaan
Sementara itu, Sejarawan Politik dari Australia National University- ANU, Greg Fealy yang turut hadir dalam acara tersebut menyatakan meski tak mengenal Buya Syafii dengan dekat, namun secara personal, ia telah mengikuti perjalanan karirnya secara mendalam.
Terutama, kata Greg, pada momen-momen penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia manakala isu agama dan politik sedang menjadi perdebatan.
Ia pun menilai Buya Syafii bukan hanya seorang intelektual semata-mata namun juga mantan jurnalis yang memahami menulis di media adalah soal untuk mendapatkan impact dan hal ini membutuhkan bahasa dan metafora yang gamblang.
Lebih jauh, Greg, memotret ketokohan Buya Syafii sebagai tokoh yang konsisten dalam menerapkan prinsip-prinsipnya, lebih sistematis dan tekun dalam intelektualismenya, dan lebih bergairah dalam mengecam para pemimpin politik dan agama yang menjadi pelaku kesalahan.
Ia menyatakan Indonesia, dan bahkan setiap negara, membutuhkan sosok seperti Buya Syafii yang merupakan lentera perjuangan etika, kerendahan hati pribadi, dan kekuatan karakter dalam menghadapi kesulitan yang besar.
“Kita menghargai dan menghormati kenangan terhadap Pak Syafii dan semua yang telah beliau lakukannya untuk menjadikan Indonesia dan dunia menjadi tempat yang lebih baik”, jelasnya.
Seperti diketahui, Cendekiawan Muslim sekaligus mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Buya Syafii Maarif meninggal dunia, pada Jumat (27/5/2022) lalu.
Buya Syafii, bukan hanya dikenal sebagai seorang cendekiawan, guru bangsa dengan kepribadian yang humanis, tetapi juga dikenal sebagai seorang sejarawan yang kritis.
Pemikiran-pemikirannya tentang isu-isu keislaman, keindonesiaan, dan kemanusiaan, telah membuka pintu gerbang cakrawala keilmuan bagi para penerus bangsa.
Baca Juga: Maarif Institute Gelar Wirid Kebangsaan, Mengenang dan Merawat Pemikiran Buya Syafii
Penulis : Isnaya Helmi Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV