Musim Kemarau Tak Berhenti Serempak, BMKG Imbau Masyarakat Hemat Air
Peristiwa | 13 Oktober 2023, 21:00 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Musim kemarau yang berkepanjangan di Indonesia masih menjadi perhatian utama Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Plt. Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Ardhasena Sopaheluwakan, mengingatkan masyarakat untuk mengambil tindakan preventif dengan menghemat penggunaan air.
Adapun Kepala BMKG Dwikorita Karnawati memprakirakan musim kemarau akan berakhir secara bertahap di akhir Oktober 2023 dan akan beralih ke musim hujan pada November 2023.
Namun, peralihan menuju musim hujan tidak akan serempak di seluruh wilayah Indonesia. Wilayah bagian selatan Indonesia diperkirakan akan mengalami musim hujan lebih lambat. Hal ini terkait erat dengan peralihan Angin Timuran (Monsun Australia) menjadi Angin Baratan (Monsun Asia) yang membawa uap air.
Baca Juga: Catat Waktunya, BMKG Prediksi Sinar UV Tinggi dan Ekstrem di Indonesia pada 12 Oktober 2023
Prakiraan BMKG, Angin Timuran diperkirakan akan tetap aktif hingga November 2023, terutama di wilayah Indonesia bagian selatan.
Sementara itu, Angin Baratan diperkirakan akan datang lebih lambat dari biasanya. Dwikorita juga mengajak masyarakat untuk mulai membersihkan dan memperbaiki saluran air guna menghindari potensi banjir saat musim hujan tiba.
Sebagian besar wilayah Indonesia masih berada dalam masa musim kemarau, dengan 11 persen wilayah yang telah memasuki musim hujan.
BMKG memprediksi bahwa pada periode 11-20 Oktober 2023, beberapa wilayah, termasuk Provinsi Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, D.I Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Maluku, akan menghadapi "Awas" bencana kekeringan meteorologis.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Jakarta Kamis 12 Oktober 2023, BMKG: Sebagian Besar Cerah Berawan
Penulis : Danang Suryo Editor : Gading-Persada
Sumber : Antara