> >

Kronologi Anak Anggota DPR Diduga Aniaya Pacar, Korban Dimasukkan Bagasi Saat Tak Sadarkan Diri

Peristiwa | 6 Oktober 2023, 14:23 WIB
Ilustrasi. Berikut kronologi penganiayaan oleh anak anggota DPR RI hingga menghilangkan nyawa seorang perempuan. (Sumber: Kompas.com)

RT kemudian membawa korban ke National Hospital Surabaya yang berada di dekat apartemen. Namun, DSA ternyata telah meninggal dunia sekitar 30 menit sebelumnya.

“Artinya sudah tidak bernyawa dimungkinkan terjadi di klub malam. Adanya pembiaran petugas di klub malam," kata Dimas.

Terdapat luka lebam di kaki jenazah korban yang menjadi indikasi penganiayaan. Namun, Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Hendro Sukmono menegaskan pihaknya masih menunggu hasil autopsi untuk meneruskan kasus.

"Terkait dengan penyebab kematian korban, ataupun beberapa pertanyaan temuan (luka lebam) yang dialami oleh korban, tentu ini menjadi ranahnya dokter nanti," kata Hendro.

Pesan korban sebelum meninggal mengindikasikan kekerasan

Dimas Yemahura mengungkapkan, sebelum meninggal dunia, DSA sempat mengirim pesan ke keluarganya. Pesan itu diduga dikirimkan saat DSA dianiaya RT.

"Voice note (pesan suara) korban saat dilakukan penganiayaan (oleh) si RT ini kami ada," kata Dimas.

"Memang tidak kami share dan tunjukkan sebelum proses hukum dijalani serius," ujarnya.

Dimas menyebut pesan suara terakhir korban berisi suara DSA yang mempertanyakan mengapa ia harus mengalami penganiayaan. Sebelumnya, DSA juga disebut sempat menghubungi keluarganya beberapa hari sebelum meninggal.

Saat itu, DSA mengaku merasa kesakitan di beberapa bagian tubuh. Terdapat memar di tubuh korban.

“Korban sempat menghubungi keluarganya, tapi dengan alasan yang bersangkutan sakit. Dan keluarganya tahu anaknya memar," kata Dimas.

Korban juga sempat mengunggah video di TikTok ketika hari penganiayaan. Saat itu, korban tampak berbicara ke arah kamera dan mengindikasikan terjadi penganiayaan.

"Cewe nya mati matian jaga hati buat cwo nya, eh cwo nya mati matian buat matiin cewe nya," tulis korban dalam unggahan tersebut.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV/Kompas.com


TERBARU