Kebakaran Meluas, Semua Objek Wisata di Bromo Ditutup, Akses Malang-Lumajang juga Kena Imbas
Humaniora | 11 September 2023, 10:10 WIB3. Menghimbau kepada masyarakat, pengunjung, dan pelaku jasa wisata untuk menjaga Kawasan TNBTS dari kebakaran hutan dengan tidak menyalakan api dan sejenisnya antara lain petasan kembang api, dan flare demi keselamatan, keamanan, dan kenyamanan bersama serta melaporkan kepada petugas jika menemukan titik api di dalam Kawasan TNBTS.
Diberitakan Kompas.tv sebelumnya, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) meminta masyarakat untuk tidak menyalakan api di tempat terbuka karena rawan memicu terjadinya kebakaran hutan dan lahan.
Seperti yang terjadi di kawasan Bromo, Jawa Timur, yang kebakaran akibat penggunaan suar atau flare untuk sesi foto pranikah.
"Dengan situasi El Nino, kami berharap masyarakat tidak menyalakan api di tempat terbuka kerena berpotensi menyebabkan kasus kebakaran hutan dan lahan," kata Direktur Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan KLHK Rasio Ridho Sani, seperti dikutip dari Antara, Jumat (8/9/2023).
Baca Juga: Pertengahan September Puncak Karhutla, KLHK Ingatkan Warga Jangan Nyalakan Api di Tempat Terbuka
Menurutnya, ada tiga faktor penyebab kebakaran hutan dan lahan, yaitu kondisi lingkungan yang sudah buruk, cuaca ekstrem, dan manusia. Di Indonesia, 99 persen kasus kebakaran hutan dan lahan di Indonesia ini terjadi karena faktor manusia.
Ia pun mengingatkan ada ancaman sanksi bagi pelanggar. Yaitu maksimal 10 tahun penjara dan denda Rp10 miliar.
Rasio menegaskan, pihaknya juga dapat mengajukan gugatan perdata tanggung jawab mutlak terkait kebakaran hutan dan lahan di lokasi-lokasi konsesi maupun lokasi lain.
"Kami pernah melakukan penegakan hukum terhadap kasus penggunaan kembang api di Taman Nasional Komodo. Pelakunya sudah dihukum," ujar Rasio.
KLHK mencatat jumlah titik panas atau hot spot di Indonesia telah mencapai 3.788 titik panas per 5 September 2023.
Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar mengatakan jumlah itu mengalami peningkatan signifikan hingga tiga kali lipat bila dibandingkan data tahun lalu yang hanya terdapat 979 titik panas.
Baca Juga: Kualitas Jakarta Pagi Ini Masih Tergolong "Tidak Sehat", Terburuk Ke-3 Sedunia
“Saya selalu deg-degan di antara tanggal 6 September sampai 16 September. Pengalaman selama delapan tahun, itu adalah tanggal puncak,” ujarnya dalam rapat kerja dengan Komisi IV DPR di Jakarta, Rabu (6/9/2023).
KLHK melaporkan 10 provinsi rawan kebakaran hutan dan lahan, yaitu Sumatera Utara, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, dan Papua juga mengalami peningkatan titik panas.
Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti
Sumber :