Fakta-Fakta Tewasnya Imam Masykur yang Diduga Dianiaya Paspampres: Kronologi hingga Dugaan Motif
Peristiwa | 28 Agustus 2023, 17:38 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Gaduh di media sosial seorang anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Pasprampres) disebut terlibat dalam penculikan dan penganiayaan seorang warga bernama Imam Masykur hingga tewas.
Berikut fakta-fakta kasus tewasnya Imam Masykur yang diduga karena dianiaya anggota Paspampres.
Imam Masykur (25) diketahui merupakan seorang warga asal Kabupaten Bireuen, Aceh.
Jasad Imam ditemukan di Sungai Cibogo, Kabupaten Karawang, Jawa Barat pada Jumat, 18 Agustus 2023 lalu.
Sebelum ditemukan dalam keadaan tewas, keluarga menduga Imam Masykur diculik dan dianiaya, lalu jasadnya dibuang ke sungai.
Akibat kasus ini, Pomdam Jaya kabarnya sudah menetapkan tiga tersangka soal kasus dugaan penculikan dan penganiayaan hingga menewaskan Imam Masykur.
Untuk lebih lengkap, berikut fakta-fakta kasus Imam Masykur yang diduga tewas karena dianiaya anggota Paspampres.
1. Kasus Viral
Kasus kematian Imam menjadi viral di platform media sosial dan sempat diunggah oleh akun Instagram @undercover.id dan @rakan_aceh.
Terdapat dugaan bahwa Imam mengalami penganiayaan dan sempat menghubungi keluarganya sebelum akhirnya meninggal.
Dalam unggahan di akun Instagram @rakan_aceh, terdapat pula video percakapan telepon di mana Imam berbicara dengan keluarganya menggunakan bahasa daerah.
Baca Juga: Panglima TNI Minta Paspamres yang Aniaya Warga Hingga Tewas Dihukum Mati
2. Dugaan Keluarga
Said Sulaiman, anggota keluarga dari Imam Masykur, menyatakan bahwa selama Imam berada di Jakarta, almarhum tidak pernah terlibat masalah dengan siapa pun.
Selama setahun merantau di Ibu Kota, pemuda tersebut senantiasa bersama Said Sulaiman.
“Almarhum tidak ada masalah dengan siapa pun, biasa saja,” kata Said Sulaiman di rumah duka Desa Mon Keulayu, Bireun, Aceh, Minggu (27/8/2023), dikutip dari Tribun Aceh.
Said mengakui bahwa dia belum memiliki informasi pasti mengenai dugaan penyebab penyiksaan dan pembunuhan yang menimpa almarhum.
Namun, diduga kuat bahwa penganiayaan yang mengakibatkan kematian korban tersebut memiliki motif perampokan.
Kasus ini disebut telah ditangani oleh pihak berwenang di Jakarta dan sedang dalam proses hukum. Keluarga korban berharap pelaku penganiayaan akan mendapatkan hukuman yang pantas.
3. Ada Permintaan Uang Tebusan Rp50 Juta
Dalam unggahan Instagram @rakan_aceh, Imam meminta uang Rp50 juta sebagai tebusan supaya dirinya selamat dan tak lagi dianiaya.
"Warga Bireuen Imam Masykur sempat menelepon keluarganya, meminta supaya dikirimkan uang Rp50 juta. Bila terlambat dikirim, dia akan dibunuh. Dia meminta adiknya menelepon ibu mereka supaya mengirimkan uang secepatnya," tulis takarir Instagram @rakan_aceh.
Selama berada di Jakarta, Imam Masykur tinggal bersama Said Sulaiman di wilayah Rempoa, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, Banten.
Sebelum ditemukan tewas, korban sempat didatangi oleh terduga pelaku pada tanggal 12 Agustus 2023. Setelah itu, Imam Masykur dibawa pergi secara paksa.
Penulis : Rizky L Pratama Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV