> >

Pengamat: Kunci Kemenangan di Pilpres Bukan Jumlah Parpol, tapi Kemampuan Cari Dukungan Basis Massa

Rumah pemilu | 15 Agustus 2023, 07:20 WIB
Burhanuddin Muhtadi dalam Kompas Petang, Kamis (15/6/2023), menyebut calon wakil presiden yang cocok untuk Ganjar Pranowo tergantung kebutuhan. (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Dukungan lima partai politik terhadap Prabowo Subianto di Pilpres 2024 mendatang tidak serta-merta menjamin bakal calon presiden dari Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) itu akan menang mutlak.

Seperti diberitakan, Prabowo kini diusung sebagai bakal capres oleh Partai Gerindra, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Golkar, dan Partai Amanan Nasional (PAN).

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menilai faktor penentu kemenangan dalam pilpres adalah figur yang disodorkan, bukan aspek kendaraan politik.  

Hal ini yang menurutnya membuat pilihan elite politik terkadang tidak selaras dengan pilihan basis massa partai.

Menurutnya, walaupun didukung lima partai, bahkan empat di antaranya partai parlemen, tidak lantas akan membuat Prabowo bisa menang dengan mudah pada Pilpres 2024.

"Basis massa Golkar, PAN dan PKB bahkan Gerindra sekalipun tidak serta-merta memilih capres dan cawapres yang disepakati oleh elite partainya. Ini juga berlaku untuk Ganjar (Pranowo) dan Anies (Baswedan)," ujar Burhanuddin dalam program Kompas Petang KOMPAS TV, Senin (14/8/2023).

Baca Juga: Prabowo Didukung 4 Partai Besar, Bagaimana Strategi Ganjar dan Anies?

Burhanuddin menambahkan, kemampuan untuk mengkonsolidasi basis massa, sekaligus kemampuan mencuri dukungan dari basis partai lain yang mengusung capres lain, menjadi kartu as dalam memenangi Pilpres 2024. 

Ia mencontohkan saat Ganjar menemui keluarga Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur yaitu istrinya, Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, dan putrinya, Zannuba Ariffah Chafsoh atau yang dikenal Yenny Wahid.

Burhanuddin menilai itu merupakan strategi dalam mendekati basis massa Nahdlatul Ulama (NU). 

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV


TERBARU