Airlangga Hartarto Yakin Indonesia Tidak akan Dikuasai Rezim Otokrasi, Singgung soal Multipartai
Politik | 7 Agustus 2023, 17:36 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut Indonesia tidak akan dikuasai rezim otokrasi meskipun terjadi kemunduran kualitas demokrasi di kawasan Asia Tenggara.
“Berdasarkan Democracy Report 2022 dari V-Dem Institute, menyatakan terjadi kemunduran kualitas demokrasi di Asia Tenggara yang mengarah ke rezim otokratis. Tapi Indonesia tidak akan mengalami rezim otokratis. Indonesia adalah salah satu negara multipartai di dunia,” kata Airlangga dalam acara Democracy Dialogue di Jakarta, Senin (7/8/2023).
Otokrasi adalah sistem pemerintahan di mana satu orang atau satu pihak memegang semua kekuatan politik, ekonomi, sosial, dan militer. Kondisi ini pernah terjadi sebelum era reformasi, saat Presiden Soeharto berkuasa.
Ia menyampaikan, dibanding lima hingga sepuluh tahun lalu, demokrasi global menunjukkan penurunan dan stagnasi. Seperti disebutkan dalam laporan Indeks Demokrasi 2022 yang dirilis oleh Economist Intelligence Unit (EIU) pada tahun 2023.
Airlangga menyebut penurunan demokrasi terjadi secara global dan tecermin dalam skor masing-masing wilayah.
Baca Juga: BPS: Pertumbuhan Ekonomi RI Capai Level 5 Persen Selama 7 Kuartal Berturut-Turut
Untuk kawasan Asia dan Australia, Indeks Demokrasi pada 2022 masih sama dengan tahun sebelumnya yaitu 5,46.
Sedangkan Indonesia mencetak skor 6,72 atau masih sama dengan skor tahun 2021, namun telah meningkat dari skor 6,30 di tahun 2020.
Menurut Airlangga, mundurnya demokrasi berarti juga kemunduran bagi perekonomian sebuah negara.
Ia menyebut terdapat bukti yang menunjukkan hubungan yang kuat dan interaktif sepanjang sejarah antara demokrasi dan pertumbuhan ekonomi.
Penulis : Dina Karina Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : KOMPAS TV