> >

Ayah Bripda IDF yang Tewas Diduga Tertembak Rekannya Sebut Ada 3 Senior Datangi Anaknya

Peristiwa | 27 Juli 2023, 16:53 WIB
Y Pandi (kiri) ayah dari Bripda Ignatius Dwi Frisco (IDF), yang diduga akibat tertembak oleh sesama rekan polisinya, Kamis (27/7/2023) menyebut ada tiga senior korban yang mendatangi anaknya (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Ayah dari Bripda Ignatius Dwi Frisco (IDF), yang tewas diduga akibat tertembak oleh sesama rekan polisinya, menyebut ada tiga senior korban yang mendatangi anaknya di malam kejadian.

Y Pandi, ayah dari Bripda Ignatius menyebut bahwa keterangan itu diperolehnya dari tim penyidik Densus 88 Antiteror.

“Kronologi tentang kejadian ini, seperti yang dijelaskan oleh tim penyidik dari Densus 88 Antiterror, mereka mengatakan bahwa awalnya anak saya ini didatangi oleh seniornya ini tadi,” kata Pandi dalam Indonesia Update, Kompas TV, Kamis (27/7/2023).

“Sebenarnya menurut keterangan tim penyidik itu tiga orang, tapi saya tidak tahu kenapa jadi dua orang,” imbuhnya.

Ia menjelaskan, menurut penjelasan yang diterimanya, ketiga senior Bripda IDF mendatangi flat tempat tinggal korban pada malam kejadian.

“Jadi saya ingin juga menjelaskan bahwa ketiga pelaku ini mendatangi flatnya anak saya.”

Baca Juga: Update Anggota Densus Tewas Tertembak Rekannya: Polisi Dalami CCTV Lokasi Meninggalnya Bripda IDF

Meski demikian, ia mengaku belum mengetahui secara pasti penyebab ketiga senior anaknya tersebut mendatangi flat korban.

Dalam dialog tersebut, Pandi juga menyebut bahwa hingga kini pihak keluarga belum mengetahui status seorang senior korban yang lain.

Yang jelas, lanjut Pandi, ketiga senior anaknya tersebut datang dalam kondisi mabuk minuman beralkohol.

“Senior dia. Itu menurut keterangan dari tim penyidik Densus pada kami saat di rumah sakit kemarin.”

“Sampai saat ini kami sebagai keluarga belum tahu yang satu orang itu bagaimana. Yang jelas pada saat kejadian itu, ketiga pelaku ini dalam kondisi mabuk,” tegasnya.

Mengenai kondisi anaknya saat kejadian, Pandi menyebut, berdasarkan keterangan yang diperolehnya, Bripda Ignatius tidak dalam kondisi mabuk.

“Terus sebelumnya saya tanya, ‘Anak saya minum nggak?’ 'Menurut keterangan, anak Bapak tidak minum dan tidak ada bau alkohol'.”

Kini, kata Pandi, dirinya dan keluarga besar serta masyarakat adat di daerahnya, Melawi, Kalimantan Barat, berharap agar Kapolri menindak tegas para pelaku.

“Supaya Bapak Kapolri menindak tegas pelaku yang telah melakukan kesalahan ini, supaya ditindak tegas sesuai dengan hukum yang berlaku, dan supaya tidak terjadi lagi hal-hal yang telah terjadi pada anak saya,” harapnya.

Sebelumnya, Kompas.TV memberitakan, polisi mengecek dan mendalami rekaman CCTV di sekitar tempat kejadian perkara (TKP) meninggalnya Bripda Ignatius Dwi Frisco (IDF), yang diduga akibat tertembak oleh sesama rekan polisinya.

Bripda IDF meninggal diduga akibat tertembak sesama anggota polisi di kawasan Rumah Susun (Rusun) Polri, Cikeas, Gunung Putri, Bogor, pada Minggu (23/7/2023) pukul 01.40 WIB.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan, Kamis (27/7/2023), menyebut penyidik Polres Bogor dan Paminal Polda sedang mengumpulkan rekaman CCTV.

Baca Juga: Bripda IDF Meninggal Diduga Tertembak, Polri Tetapkan 2 Anggota sebagai Tersangka

"Saat ini penyidik Polres Bogor juga Paminal Polda sedang mendalami, mengembangkan dan menganalisa termasuk mengumpulkan bukti-bukti termasuk analisa CCTV di lokasi atau TKP," kata dia, dikutip Kompas.com.

Namun, mengenai kronologi kejadian yang menewaskan Bripda IDF, Ramadhan mengaku belum bisa menjelaskan lebih jauh.

Hal itu, kata dia, nantinya akan disampaikan oleh pihak Polres Bogor yang menangani perkara tersebut.

"Kronologinya nanti akan disampaikan oleh Kapolres Bogor karena locus delicti-nya di wilayah hukum Polres Bogor," ungkapnya.

 

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU