Dua Wakil Presiden Paling Ikonik dalam Sejarah Republik: Bung Hatta dan Sri Sultan HB IX
Humaniora | 23 Juli 2023, 13:11 WIBPutri Bung Karno ini menceritakan kedekatan antara Bung Karno dan Bung Hatta. Kedekatan keduanya dijuluki sebagai Dwitunggal, karena merupakan simbol kepemimpinan Indonesia di masa awal kemerdekaan Republik Indonesia. Keduanya sahabat sejati meski kerap berbeda pandangan politik.
HB IX wapres di awal Orde Baru
Memasuki era Orde Baru di masa kepemimpinan Presiden Soeharto, barulah Indonesia memiliki wakil presiden kembali pada 1973. Kali ini dijabat oleh Sri Sultan HB IX, raja keraton Yogyakarta.
Mengutip situs perpustakaan nasional, Sultan Hamengku Buwono IX punya banyak peran sebelum kemerdekaan hingga menjabat wakil presiden. Dia adalah pencetus serangan Umum 1 Maret 1949.
Sri Sultan saat itu menggunakan dana pribadinya (dari istana Yogyakarta) untuk membayar gaji pegawai republik yang tidak mendapat gaji semenjak Agresi Militer ke-2. Sejak 1946 beliau pernah beberapa kali menjabat menteri pada kabinet yang dipimpin Presiden Soekarno. Jabatan resminya pada tahun 1966 adalah ialah Menteri Utama di bidang Ekuin.
Pada tahun 1973 beliau diangkat sebagai wakil presiden. Pada akhir masa jabatannya pada tahun 1978, beliau menolak untuk dipilih kembali sebagai wakil presiden dengan alasan kesehatan.
Namun, ada rumor yang mengatakan bahwa alasan sebenarnya ia mundur adalah karena tak menyukai Presiden Soeharto yang represif seperti pada Peristiwa Malari dan hanyut pada KKN.
Baca Juga: Wakil Presiden Ma'ruf Amin Beri Tiga Pesan Ini pada Malam Takbir Jelang Idulfitri 1444 H
Namun dalam memoarnya, "Takhta Untuk Rakyat : Celah-Celah Kehidupan Sultan Hamengku Buwono IX", dia menulis, “Bagian terbesar waktu saya kini ingin saya curahkan untuk membina orang muda di bidang olahraga. Banyak cabang olahraga kita telah menunjukkan prestasi yang baik, tetapi masih banyak lagi yang periu peningkatan agar Indonesia dapat lebih banyak ikut bicara di gelanggang internasional," kata HB IX.
Penulis : Iman Firdaus Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV