Dewan Etik Partai Golkar Tak Jatuhkan Sanksi ke Kader yang Desak Munaslub untuk Turunkan Airlangga
Politik | 19 Juli 2023, 20:12 WIB”Kami saat ini sedang berjuang meningkatkan elektabilitas partai. Ini sangat bergantung dari kekompakan seluruh kader partai. Jika kami bergunjing, jika sekarang ini kami rebut internal, tidak akan menguntungkan partai,” ujar Hatta.
Sementara itu, usai diperiksa oleh Dewan Etik selama lebih dari tiga jam, Ridwan Hisjam kemarin mengaku kecintaannya pada Golkar dan ketua umumnya tak pernah pudar.
Bahkan, ia menyatakan siap menjadi panglima pemenangan jika Airlangga Hartarto mendeklarasikan diri sebagai calon presiden 2024.
”Kalau Airlangga maju (bakal) calon presiden, kami akan fight. Saya tidak ada mau menurunkan Airlangga (dari Ketum Golkar),” tutur Ridwan Hisjam.
Namun, ia mengingatkan, munaslub tak akan terjadi jika Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Golkar melaksanakan rekomendasi Dewan Pakar untuk segera membentuk poros koalisi baru untuk mengusung Airlangga sebagai bakal capres 2024.
Airlangga juga diminta untuk mencari kandidat bakal calon wakil presiden beserta rekan koalisi partai politik untuk mengusungnya paling lambat hingga Agustus mendatang.
Jika hingga Agustus rekomendasi itu tidak terwujud, bisa saja terjadi perubahan keputusan Munas 2019 melalui mekanisme munaslub.
”Kalau itu dilaksanakan keputusannya Dewan Pakar, ya jalankan. Tidak perlu munaslub, ya, kan. Itu saja. Tetapi, kalau Airlangga tidak jalankan, ya, harus proses konstitusi,” ucapnya.
Baca Juga: Soal Munaslub Golkar untuk Ganti Ketum, Ridwan Kamil: Saya Masih Mendukung Pak Airlangga
”Jadi, itu semuanya terserah pada ketua-ketua (DPD) Golkar yang punya hak suara. Saya tidak punya hak suara. Tetapi, kalau proses kontitusinya, untuk mengubah keputusan munas, ya munas. Kalau keputusan rapim, ya rapim. Itu saya jelaskan (kepada Dewan Etik). Itu konstitusi. Tidak perlu saya jelaskan dan tidak perlu diperdebatkan,” kata Ridwan Hisjam.
Penulis : Fadel Prayoga Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas.id