> >

Polisi Beberkan Alasan Tak Borgol Si Kembar Rihana-Rihani saat Penangkapan: Bukan Keistimewaan

Hukum | 4 Juli 2023, 20:51 WIB
Polda Metro Jaya Konferensi pers soal penangkapan Si Kembar Rihana dan Rihani, Selasa (4/7/2023). Polda Metro Jaya mengungkapkan alasan si kembar Rihana dan Rihani tidak diborgol saat ditangkap polisi di sebuah apartemen di daerah Tangerang, Selasa (4/7/2023).  (Sumber: Tangkap Layar Kompas TV.)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Polda Metro Jaya mengungkapkan alasan si kembar Rihana dan Rihani tidak diborgol saat ditangkap polisi di sebuah apartemen di daerah Tangerang, Selasa (4/7/2023).

Seperti diketahui, Rihana dan Rihani merupakan tersangka penipuan pre order (PO) iPhone.

 Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Hardyadi menegaskan ridak diborgolnya duo kembar tersebut bukan bentuk keistimewaan dari pihak polisi.

Menurut penjelasannya, hal itu dikarenakan tidak turut sertanya Polwan dalam penangkapan tersebut, karena pihaknya harus bergerak cepat menangkap si Kembar.

Pasalnya, lanjut dia, terdapat informan yang membocorkan terkait rencana penangkapan tersebut kepada Rihana dan Rihani.

"Kenapa tidak membawa Polwan dan tidak sebagainya, kami dihadapkan situasi di mana apabila segera tidak dilakukan penangkapan, maka akan kabur lagi," kata Hengki dalam konferensi pers, Selasa (4/7/2023).

Pada titik inilah Hengki memutuskan mengambil diskresi tetap menyergap si kembar. Ia juga memastikan penangkapan keduanya tidak melanggar hukum meski tanpa melibatkan polwan.

Baca Juga: Kenakan Baju Tahanan, Si Kembar Rihana dan Rihani Resmi Ditahan terkait Kasus Penipuan iPhone

"Kami segera melakukan penangkapan tentunya di-back up sekuriti, didampingi keluarga tersangka. Kemudian juga tidak melakukan penggeledahan badan, kita masukan ke dalam mobil dalam posisi yang terpisah," jelasnya.

"Makanya tidak kami borgol pada saat membawa kemari. Bukan suatu keistimewaan bukan, nanti justru kita borgol terjadinya kok 'wah ini polisinya kok memborgol tersangka perempuan' salah lagi kita, ini harus dipahami rekan-rekan sekalian," tegasnya.

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU