> >

Cerita Para Pejabat Zaman Kolonial: Pamer Harta, Pamer Istri, dan Jual Beli Jabatan

Humaniora | 27 Juni 2023, 06:30 WIB
Buku karya sejarawan Ong Hok Ham, Dari Soal Priayi sampai Nyi Blorong. (Sumber:Kompas.TV/Iman Firdaus -)

Namun rupanya, gaji yang diterima para priayi itu tidak selalu mencukupi, semata-mata karena gaya hidup mereka yang boros. Mereka berlagak seperti sultan kecil dengan pegawai berkuda berseragam sulam emas, perangkat gamelan, para penari, dan kediaman besar.

"Belum termasuk jamuan untuk para pembesar Belanda, kapitan Cina, Arab, selamatan ini-itu seperti Gerebek Ramadan dan lain-lain," kata Ong. 

Nah, untuk menutupi kekurangan biaya dari gaya hidup yang sangat mewah itu, mau tidak mau harus jual beli jabatan. Ong Hok Ham mencatat, rupanya setelah perusahaan dagang Hindia Belanda (VOC) bangkrut karena dililit korupsi, mereka juga jadi terbiasa jual beli jabatan. Jual beli jabatan itu terjadi untuk mencoba menutup kerugian yang selama ini diderita.

Baca Juga: Sederet Pejabat yang Dicopot karena Pamer Harta | POP NEWS

"Jual beli jabatan ini, yang dalam bahasa Inggris disebut venality of office (memperoleh jabatan karena korupsi), membuat seorang pejabat harus korupsi untuk mengganti uang yang digunakan untuk membeli jabatan. Raja-raja Jawa sendiri juga menjual jabatan pada zaman yang sama. Jual beli jabatan ini agaknya merupakan sesuatu yang agak umum pada waktu itu dalam aparatur tradisional," kata Ong.                     

 

 

Penulis : Iman Firdaus Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU