Kejagung Sebut Penganiaya David Tak Layak Dapat Restorative Justice: Sangat Keji
Hukum | 19 Maret 2023, 14:14 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung (Kejagung) Dr Ketut Sumedana menyebut para tersangka kasus penganiayaan David Ozora atau D (17) tidak layak mendapatkan keadilan restoratif atau restorative justice.
Dalam kasus dugaan penganiayaan tersebut, polisi telah menetapkan tiga tersangka, yakni Mario Dandy Satriyo (MDS), Shane Lukas (SLRPL), dan pacar Mario, AG (15).
"Dalam kasus penganiayaan terhadap korban D, secara tegas disampaikan bahwa tersangka MDS dan tersangka SLRPL tidak layak mendapatkan restorative justice," ujar Sumedana dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (18/3/2023), dikutip Kompas.com.
Baca Juga: Kondisi Membaik, Keluarga: David Bisa Membuka Mulut untuk Disuapi
Menurutnya, banyak hal yang menjadi pertimbangan untuk tidak memberikan restorative justice kepada tersangka penganiaya tersebut.
Pertama, kata Sumedana, karena ancaman hukuman pidana penjara melebihi batas yang telah diatur dalam Peraturan Kejaksaan Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2020.
Tidak hanya itu, kata dia, perbuatan yang dilakukan oleh tersangka sangat keji dan berdampak luas baik di media maupun masyarakat, sehingga perlu adanya tindakan dan hukuman tegas bagi para pelaku.
Sementara untuk pelaku anak berinisial AG, undang-undang tentang Sistem Peradilan Pidana Anak telah mengatur mengenai problematika jika anak berkonflik dengan hukum.
Baca Juga: Pesan dan Janji Ayah David Ozora Korban Penganiayaan Mario: Kamu Gak Sendiri Sayang, Gak akan Pernah
Dalam aturan yang ada, aparat penegak hukum pada setiap jenjang penanganan perkara pelaku anak, wajib melakukan upaya-upaya damai.
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas.com