> >

Mantan Plt Jamwas Soroti Kurang Profesionalnya Jaksa di Tuntutan Putri Candrawathi

Hukum | 27 Januari 2023, 10:39 WIB
mantan Plt Jaksa Agung Muda bidang Pengawasan (Jamwas) Kejaksaan Agung, Djasman Mangandar Pandjaitan di program Rosi KOMPAS TV, Kamis (26/1/2023). (Sumber: KOMPAS TV)

Dalam dialog, Rosi pun bertanya kepada Djasman, kenapa Jaksa Penuntut Umum justru memunculkan isu perselingkuhan Putri  dengan Brigadir J.

Djasman menuturkan, isu perselingkuhan itu bisa jadi didasari dengan kecurigaan JPU terhadap hubungan Putri dengan Brigadir J.

Baca Juga: Mantan Jamwas: Ada Alasan yang Tidak Diungkap Jampidum Kenapa Putri Candrawathi Dituntut 8 Tahun

“Tapi tidak ditindaklanjuti dalam pengungkapan kasus, kalau ada kecurigaan, ungkap dong di persidangan, bahwa ada perselingkuhan itu, diungkap,” ujar Djasman.

“Jangan hanya ngomong ada perselingkuhan gitu loh. Jadi seolah-olah bahwa hanya idiomnya saja yang beda, di satu sisi PC mengatakan perkosaan, di sisi lain Jaksa mengatakan perselingkuhan.”

Sebelumnya dalam tuntutan JPU menyimpulkan peristiwa yang terjadi di Magelang, Jawa Tengah,  antara Putri dengan Brigadir J adalah perselingkuhan bukan pemerkosaan.

Hal itu disampaikan JPU dalam surat tuntutan terhadap terdakwa Kuat Maruf di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (16/1/2023).

“Dapat disimpulkan tidak terjadi pelecehan pada tanggal 7 Juli 2022 di Magelang melainkan perselingkuhan antara saksi Putri Candrawati dan korban Nofriansyah Yosua Hutabarat,” ucap Jaksa.

Baca Juga: Mantan Jamwas: Tuntutan JPU untuk Putri Candrawathi Melempem, Kurang Memenuhi Rasa Keadilan

Jaksa juga menyampaikan ada ketidaksesuaian keterangan ahli forensik Reny Kusumowardhani yang menyatakan ada kekerasan seksual yang dialami Putri dengan sejumlah saksi dalam peristiwa tewasnya Yosua.

Tidak hanya itu, keterangan Reny Kusumowardhani juga bertentangan dengan ahli lain yang diambil sumpahnya.

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU