PSI Tetap Dukung Penuh 8 Parpol yang Tolak Pemilu Proporsional Tertutup
Politik | 10 Januari 2023, 11:22 WIB"Karena yang kini termasuk anggota legislatif kami yang memang bekerja keras. Artinya sebagai personal mereka memang patut dipilih secara langsung oleh rakyat sebagai wakilnya. Dan kami merasa hal tersebut praktik baik dalam demokrasi pada saat ini," ujarnya pada saat acara Solidarity Talk bertajuk Pro-Kontra Sistem Proporsional Tertutup di Basecamp DPP PSI Jakarta Pusat, Kamis (5/1/2023), dikutip dari Tribunnews.com.
Menurutnya, permohonan uji materi yang telah dimohonkan oleh sejumlah kader partai politik dan warga negara Indonesia terkait sistem dalam pemilu legislatif tersebut berpengaruh pada langkah-langkah PSI menuju Pileg 2024.
Dengan demikian, menurutnya sudah sewajarnya PSI mempunyai legal standing atau kedudukan hukum sebagai pihak terkait.
PSI dengan segala persiapan dan infrastruktur yang dimilikinya, kata dia, lebih siap dengan sistem proporsional terbuka.
"Tapi ketika ini menjadi diskursus publik, artinya kami juga perlu siap-siap untuk bisa mengikuti pemilu dengan sistem proporsional tertutup," kata dia.
"Kesempatan untuk menjadikan terkait ini juga kami manfaatkan untuk bisa mengukur bagaimana sebenarnya standing politik dari partai-partai yang lain. Ini mungkin nanti akan dibedah lebih lanjut ketika kami sudah menguatkan permohonannya," tuturnya.
Untuk diketahui, sistem proporsional tertutup memungkinkan para pemilih hanya disajikan logo partai politik (parpol) saja di surat suara mereka, bukan nama kader partai yang mengikuti pemilihan legislatif (pileg).
Penulis : Fransisca Natalia Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV