> >

Richard Eliezer: Perintah Ferdy Sambo Bunuh Yosua yang Mulia Bukan Hajar dan Itu Jelas

Hukum | 5 Januari 2023, 12:17 WIB
Terdakwa Richard Eliezer Pudihang Lumiu menegaskan kembali kepada Hakim Wahyu Iman Santoso bahwa perintah Ferdy Sambo untuknya adalah membunuh Brigadir Pol Nofriansyah Yosua Hutabarat. (Sumber: Tangkapan layar YouTube Kompas TV/Ninuk)

“Terus dia jelaskan terus itu yang mulia, secara ulang-ulang terus, saya pada saat itu cuma jawab siap Bapak,” kata Eliezer.

“Kapan terdakwa Putri Candrawathi bergabung dengan kalian?” tanya Hakim Wahyu Iman Santoso.

“Pas lagi ngobrol itu sudah bergabung yang mulia,” ucap Eliezer.

“Oh sudah saudara Putri keluar,” tanya Hakim Wahyu Iman Santoso.

Baca Juga: Ronny Ungkap Penyidik Terima Rekaman CCTV Rumah Sambo Bentuk Flashdisk: Kami Duga Telah Dipilah

“Saya nggak liat dari arah mana, pokoknya lewat samping kiri saya yang mulia, langsung duduk di samping Pak Sambo,” ucap Eliezer.

“Saudara Putri muncul dari kamar?” tanya Hakim Wahyu Iman Santoso.

“Saya tidak tahu arahnya yang mulia,” jawab Eliezer.

Richard lebih lanjut menyampaikan kepada Hakim Wahyu Iman Santoso, Ferdy Sambo memintanya untuk tidak takut membunuh Yosua.

Sebab mengacu pada skenario, Ferdy Sambo mengatakan posisinya aman karena membela diri dari tembakan yang dilakukan Yosua lebih dulu.

“Sudah kamu enggak usah takut Chard, posisi kamu aman karena posisi kamu itu yang pertama bela Ibu yang kedua bela diri karena dia nembak duluan, posisi kamu aman Chard, saya cuma jawab siap Bapak,” kata Eliezer ke Hakim.

Baca Juga: Ternyata Tiap Sudut Rumah Ferdy Sambo di Saguling Ada CCTV, Ronny: Kenapa Tak Ditunjukkan di Sidang

Selepas meyakinkan dirinya, Richard Eliezer menuturkan Ferdy Sambo menanyakan di mana senjata api yang dipegangnya.

“Abis itu ditanya ke saya, senpi kamu mana, saya bilang siap Bapak, saya tunjukkin ini kea rah pinggang karena senpi melekat terus di saya, senpi saya, langsung dikasih amunisi ke saya, kau tambah amunisimu, saya ambil satu kotak yang mulia peluru 9 mili (dari Ferdy Sambo), saya keluarkan senpi saya, magasin saya, saya tambah amunisi abis itu saya pasang lagi, saya balikin lagi (kotak peluru) ke Beliau, izin Bapak,” ungkap Eliezer.

“Diisi berapa pada waktu itu?” tanya Hakim Wahyu Iman Santoso.

“Saya tidak ingat yang mulia,” jawab Eliezer.

“Apakah full?” cecar Hakim Wahyu Iman Santoso.

“Kebiasaan saya tidak pernah full yang mulia,” ucap Eliezer.

“Tidak pernah full tapi lebih dari 12,” tanya Hakim Wahyu Iman Santoso.

“Iya karena seingat saya, amunisi terakhir saya itu yang mulia, waktu terakhir latihan nembak di Senayan itu 7 butir yang di dalam magasin,” kata Eliezer.

Baca Juga: Kemarin Hakim Cek TKP, Ahli: Keraguan Ricky dan Kuat Tak Lihat Sambo Tembak Yosua Semakin Terbentuk

Richard Eliezer lebih lanjut mengungkapkan, usai menambah peluru ke senpi, Ferdy Sambo bertanya di mana senjata yang melekat pada Yosua.

Richard yang tahu senjata milik Yosua diamankan Ricky Rizal Wibowo di dashboard mobil yang ditumpangi Putri Candrawathi pun mengungkapkan ke Ferdy Sambo.

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU





A PHP Error was encountered

Severity: Core Warning

Message: PHP Startup: Unable to load dynamic library 'newrelic.so' (tried: /usr/lib64/php/modules/newrelic.so (/usr/lib64/php/modules/newrelic.so: cannot open shared object file: No such file or directory), /usr/lib64/php/modules/newrelic.so.so (/usr/lib64/php/modules/newrelic.so.so: cannot open shared object file: No such file or directory))

Filename: Unknown

Line Number: 0

Backtrace: