Kisah Awal Terbongkarnya Skenario Sambo dalam Pembunuhan Brigadir J: Kejanggalan yang Mencurigakan
Peristiwa | 30 Desember 2022, 05:05 WIBJAKARTA, KOMPAS TV - Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J meninggal setelah dibunuh oleh Ferdy Sambo dan Richard Eliezer di Perumahan Dinas Duren Tiga, Jakarta Selatan pada Jumat, 8 Juli 2022.
Versi awal kasus ini, pihak Sambo menyebut terjadi saling tembak di rumah dinas eks Kadiv Propam Polri itu. Motifnya, Brigadir J dituduh melecehkan Putri Candrawathi, istri Sambo.
Namun, kebenaran dari kasus tersebut mulai terungkap. Tak ada peristiwa tembak-menembak, dan pelecehan seksual yang dituduhkan pada Brigadir J, hingga kini juga belum bisa dibuktikan.
Bagaimana awal mula terungkapnya skenario Sambo dalam kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J?
Roslin Emika Simanjuntak, bibi Brigadir J, membagikan kisahnya dalam program Rosi bertajuk "Perempuan Penghancur Skenario Sambo" di KOMPAS TV, Kamis 3 November 2022 lalu, yang cuplikannya kembali ditayangkan di program yang sama, Kamis (30/12/2022).
Roslin berkata, "Puncak-puncak kejanggalan itu setelah kami menelepon Reza (adik Brigadir J-red), dia tidak mau mengangkat. Selama ini kan, saya dekat dengan Reza, setiap telepon pasti diangkat."
"Kakaknya meninggal kan harusnya dia lebih aktif ya untuk mengangkat HP. Apalagi yang menelepon ini keluarga, tantenya sendiri," imbuh dia.
Kecurigaan Roslin bertambah ketika Reza mengatakan tak masuk ke ruang autopsi Brigadir J dan hanya menunggu di luar saja. "Dalam hatiku, kok nggak bisa masuk, padahal kan keluarga," kata Roslin.
Bahkan, setelah itu, Roslin sempat dilarang Reza untuk menghubunginya, lalu Reza mengirim foto jenazah kakaknya itu.
Melihat kiriman foto kondisi Brigadir J, ketika itu juga Roslin yakin, penyebab kematian keponakannya bukan karena peristiwa tembak-menembak. Dia curiga akan sayatan pada bagian bawah mata dan jahitan di bagian hidung jenazah Brigadir J.
Baca Juga: Apa Puncak Kejanggalan yang Dialami Keluarga Almarhum Brigadir Yosua? - ROSI
Kondisi Jenazah Brigadir di Rumah Jambi
Minggu, 10 Juli 2022, pagi hari, jenazah Brigadir J sudah berada di rumah duka, Jambi.
"Darah segar keluar dari jari (tangan) sebelah kiri," kata Roslin, lalu menjelaskan kalau saat itu juga dia langsung mengecek kondisi jari Brigadir J.
"Ku lihat memang pendek satu, udah hampir putus," kata dia.
Roslin menyebut, ada bekas tembakan pada jari kiri Brigadir J. Secara rinci, jari kelingking nyaris putus, lalu jari manis sudah hancur.
Keanehan pun terjadi. Tubuh seseorang yang sudah meninggal mestinya kaku, tetapi Roslin mengaku, ketika dia menyentuh Brigadir J, jasadnya perlahan kian melemas.
"Mungkin almarhum ini memang ingin berbicara kepada tantenya, karena dari kecil dekat dengan aku," terangnya.
"Dia lemahkan itu tubuhnya yang malam sudah kaku, sudah dua hari meninggal, tapi kok pagi itu dia bisa melemah semua tubuhnya, bahkan kakinya yang bengkok bisa kami luruskan lagi," imbuh dia.
Baca Juga: Kilas Balik Pembunuhan Brigadir J, Kapolri Beberkan Proses Pengungkapan Kasus
Keluarga Sempat Takut Melawan
Keluarga Brigadir J mengaku sempat mendapat intimidasi dari kepolisian pada awal kasus ini. Salah satunya Rohani Simanjuntak, bibi Brigadir J yang menuai julukan "Ratu Live Facebook".
"Awalnya saya live, dari mabes-mabes itu tunjuk-tunjuk tangan sama saya: Hei jangan live, jangan ambil video segala macam," kata Rohani, Kamis 3 November 2022.
"Bahkan HP kami mau dirampas," ungkap dia.
Penulis : Rofi Ali Majid Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV