Hasil Poligraf Putri Candrawathi Minus 25, Pakar Pidana: Mungkin Berbohong Jadi Bagian Perilaku
Hukum | 15 Desember 2022, 06:45 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Pengamat Hukum Pidana Abdul Fickar menduga berbohong sudah menjadi bagian dari perilaku terdakwa Putri Candrawathi.
Hal itu disampaikan Abdul Fickar menanggapi hasil tes poligraf menunjukkan skor kebohongan Putri Candrawathi sangat tinggi untuk perkara tewasnya Brigadir Pol Nofriansyah Yosua Hutabarat.
“Mungkin (kebohongan -red) sudah menjadi bagian dari perilaku (Putri Candrawathi) sehari-hari,” ucap Abdul Fickar dalam Satu Meja The Forum KOMPAS TV, Rabu (14/12/2022) malam.
Menurut Abdul Fickar, hasil poligraf dengan skor minus 25 untuk Putri Candrawathi sangat mengerikan.
Sebab itu berarti, keterangan yang disampaikan Putri Candrawathi dalam tes poligraf hampir menunjukkan banyaknya kebohongan.
Baca Juga: Ferdy Sambo Kesal isu Istrinya Selingkuh Jadi Pertanyaan Tes Poligraf: Tak Hubungan dengan Pasal 340
“Agak mengerikan juga, artinya keterangannya hampir tidak ada yang benar, minusnya terlalu banyak,” ungkap Abdul Fickar.
Ia mengatakan, seseorang dalam menjawab pertanyaan pada tes poligraf ada faktor kebiasaan-kebiasaan yang memengaruhinya.
“Ketika orang menjawab satu pertanyaan, itu juga akan dipengaruhi kebiasaan-kebiasaan sehari-harinya gitu, nah itu yang ketika dia timbul niat menjawab pertanyaan itu secara jujur itu pasti ada gangguan-gangguan juga kalau memang biasa merekayasa,” ujarnya.
Sebelumnya kemarin dalam sidang, Ahli Poligraf Aji Fibrianto menunjukkan hasil poligraf Putri Candrawathi minus 25 atau banyak bohongnya.
Hasil skor tes poligraf Putri Candrawathi menjadi yang tertinggi dibandingkan dengan suaminya, Ferdy Sambo dan 3 terdakwa lain.
Baca Juga: Ahli Poligraf: Putri Candrawathi Raih Skor Indikasi Bohong Tertinggi, Disusul Ferdy Sambo dan Kuat
“Untuk Bapak FS nilai total minus 8, PC minus 25. Untuk Kuat kita lakukan dua kali pemeriksaan, pertama adalah plus 9 yang kedua minus 13. Ricky kita lakukan dua kali juga, pertama plus 11 yang kedua plus 19. Untuk terdakwa Richard plus 13 satu kali (pemeriksaan),” ucap Aji Fibriyanto dalam persidangan yang dipantau secara daring.
Jaksa kemudian bertanya kepada Aji Fibriyanto, hasil tes poligraf yang minus dan plus tersebut menunjukkan apa.
“Dari skor yang Anda sebutkan tadi, itu menunjukkan indikasi apa, bohong atau jujur?” tanya Jaksa.
Aji Fibriyanto pun mengatakan, jika hasil atau skor tes poligraf seseorang menunjukkan hasil plus itu berarti seseorang menyampaikan keterangan dengan jujur.
Sementara jika hasil minus, lanjut Aji Fibriyanto, itu berarti menunjukkan seseorang yang menjalani tes poligraf telah berbohong.
Satu indikasi kebohongan hasil tes poligraf yang terkuak di persidangan adalah ketika Putri Candrawathi diberikan pertanyaan oleh Jaksa soal adakah hubungan asmara dengan Yosua.
Baca Juga: Hasil Poligraf, Putri Candrawathi Diindikasi Bohong Saat Jawab Tak Ada Hubungan Asmara dengan Yosua
“Saudara punya hubungan apa dengan Yosua?” tanya Jaksa.
Putri Candrawathi sempat bertanya kepada Jaksa apa maksud pertanyaan hubungan dengan Yosua.
“Maksudnya,” jawab Putri.
“Ada hubungan yang lebih dari sekadar ajudan dengan atasan?” tanya Jaksa.
Mendengar pertanyaan Jaksa, Putri mengatakan jika hubungan dengan Yosua adalah atasan dan sopir yang juga dianggap sebagai anak.
“Yosua adalah driver, dia saya anggap sebagai anak kami,” jawab Putri.
Jaksa kemudian memastikan kepada Putri Candrawathi soal kabar hubungan romantisnya dengan Yosua.
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV