Prof Muradi Tanya Penilaian Kemhan Pilih Deddy Corbuzier dibanding Atta Halilintar atau Raffi Ahmad
Politik | 14 Desember 2022, 22:06 WIBDi kesempatan yang sama Juru Bicara Menteri Pertahanan Dahnil Anzar Simanjuntak menjelaskan, memang ada alasan subjektivitas Kemhan tidak memilih Atta Halilintar atau Raffi Ahmad.
Dahnil menjelaskan sedari awal Deddy berkontribusi dan banyak bekerja sama dengan Kemhan terkait Komcad.
Deddy dianggap memiliki kapasitas spesifik di bidang platform media sosial dan dapat menjangkau pengguna media sosial dalam jumlah masif.
Baca Juga: Selain Deddy Corbuzier, Ini 14 Warga Sipil yang Pernah Diberi Pangkat Letnan Kolonel Tituler
Sasarannya para pengguna media sosial yang tidak banyak mengetahui soal pertahanan dan komponen cadangan bisa mendapat penjelasan.
Di sisi lain banyak prajurit dan perwira di Kemhan atau di TNI tidak memiliki kapasitas serupa seperti Deddy yang bisa menjangkau pengguna media sosial dalam jumlah masif.
"Dalam konteks ini Deddy sangat diperlukan untuk menjangkau pengguna media sosial. Cara dan bahasa Deddy kita bisa menjangkau mereka. Selama ini itu tidak banyak yang terjangkau oleh prajurit organik, perwira di Kemhan maupun di TNI," ujar Dahnil.
Dahnil menambahkan pemberian pangkat ini juga perlu kesediaan dari Deddy untuk mengemban tugas yang diberikan.
Baca Juga: Jika Langgar Hukum, Letkol Tituler Deddy Corbuzier Berurusan dengan Pengadilan Militer
Namun ada konsekuensi yang dipegang Deddy selama menjadi perwira TNI AD. Pertama, ia tidak mendapat hak pilih sama seperti prajurit TNI AD, dan bisa diseret ke pengadilan militer jika melanggar aturan.
"Dalam konteks ini engagement Deddy soal isu kemiliteran, pertahanan terutama komponen cadangan sangat tinggi, dan Deddy cukup membantu karena Deddy memahami dan mengikuti di komcad sejak awal. Ini salah satu kriteria juga," ujar Dahnil.
Penulis : Johannes Mangihot Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV