Pakar Pidana: Niat Ferdy Sambo Bunuh Brigadir J, Perkuat Unsur Perencanaan Pembunuhan
Peristiwa | 1 Desember 2022, 08:29 WIB“Bapak FS ini bilang ke saya, kamu tahu enggak ada kejadian apa di Magelang. Saya bilang, siap tidak tahu bapak. Itu nggak lama kemudian ibu PC datang duduk juga di samping Pak FS, di samping sofa panjang itu,” cerita Richard Eliezer.
Lalu, lanjut Richard Eliezer, Ferdy Sambo terlihat menangis dan menyampaikan bahwa Brigadir J telah melecehkan Ibu di Magelang.
Baca Juga: Ucapan Ferdy Sambo saat Skenariokan Pembunuhan Dibongkar Eliezer: Yosua Memang Harus Dikasih Mati
Saat itu, Richard mengaku kaget dengan apa yang disampaikan Ferdy Sambo ditambah takut karena dirinya bagian dari ajudan yang bertugas di Magelang.
“Baru dia bilang, kurang ajar anak ini, kurang ajar anak itu, dia sudah nggak menghargai saya, dia sudah menghina harkat dan martabat saya, dia bicara sambil emosi, sambil nangis, mukanya merah,” cerita Richard Eliezer.
Dalam keadaan emosi dan menangis, kata Richard Eliezer, Ferdy Sambo pun menilai Brigadir J patut dibunuh.
“Dia lihat ke saya, baru dia bilang, memang harus dikasih mati anak itu dia bilang begitu ke saya yang mulia,” ujar Richard Eliezer.
“Nanti kau yang tembak Yosua ya, karena kalau kamu yang tembak Yosua, saya yang akan jaga kamu, kalau saya yang tembak, tidak ada yang jaga kita, dia bilang begitu,” tambah Richard Eliezer.
Baca Juga: Terungkap di Sidang! Eliezer: Ferdy Sambo Gunakan 2 Senjata saat Pembunuhan Brigadir J, Glock dan HS
Dalam kondisi tersebut, Richard Eliezer kepada hakim mengaku tidak merespons banyak perintah Ferdy Sambo di lantai 3 rumah Jl Saguling.
Richard Eliezer mengaku takut karena tersadar, dibalik emosi Ferdy Sambo ada perintah untuknya untuk membunuh Brigadir J.
Saat itu, sambung Richard Eliezer, Ferdy Sambo pun menyampaikan bagaimana skenario penembakkan Brigadir J dilakukan di rumah dinas No 46 Kompleks Polri Duren Tiga.
“Jadi skenarionya di 46 Chard, jadi nanti skenarionya, Ibu dilecehkan sama Yosua, baru Ibu teriak, kamu dengar, kamu kamu respons, Yosua ketahuan, Yosua tembak kamu, kamu tembak balik Yosua, Yosua yang mati,” ungkap Richard Eliezer.
“Dia jelaskan begitu yang mulia, saya kaget yang mulia, saya mau disuruh untuk bunuh orang ini, saya kaget takut itu sudah kacau pikiran saya, kacau tertekan saya.”
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV