> >

Ahli Geologi ITB Ungkap Dua Kemungkinan Gempa Cianjur Berasal dari Sesar Cimandiri Bisa Merusak

Peristiwa | 21 November 2022, 20:45 WIB
Warga Kampung Gunung Putri, Desa Sukatani, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat mengalami goncangan yang cukup hebat akibat gempa bumi yang melanda Cianjur dan sekitarnya, pada Senin (21/11/2022) siang. (Sumber: KOMPAS.COM/M. Elgana Mubarokah)

BANDUNG, KOMPAS.TV - Gempa bumi berkekuatan M 5,6 yang mengguncang wilayah Cianjur, Jawa Barat dan sekitarnya diduga berasal dari aktivitas Sesar Cimandiri, Senin (21/11/2022).

Guncangan tersebut menyebabkan sebagian bangunan rusak hingga roboh. Ratusan orang bahkan mengalami luka-luka dan puluhan meninggal dunia.

Ahli Geologi Institut Teknologi Bandung (ITB) Irwan Meilano mengungkapkan terdapat dua kemungkinan gempa dengan kekuatan tak terlalu besar ini bisa menyebabkan dampak yang dahsyat.

"Lokasi dan sumber gempa yang dangkal, walau magnitudo tidak cukup besar, tapi dampaknya cukup signifikan," tuturnya dalam Breaking News Kompas TV, Senin.

Baca Juga: Apa Itu Sesar Cimandiri yang Diduga Sebabkan Gempa Cianjur Hari Ini?

"Pertama, gempa tersebut sangat dangkal dan tanahnya sangat lunak. Sehingga terjadi amplifikasi atau gelombang gempa menjadi terkuatkan sehingga kerusakannya semakin dahsyat," lanjut Irwan.

Sementara kemungkinan kedua adalah bangunan yang tak disiapkan terhadap guncangan gempa.

"Sehingga kerusakannya semakin dahsyat," jelasnya.

Irwan melanjutkan sejumlah pakar gempa bumi dari berbagai instansi di Indonesia telah membuat buku Peta Sumber dan Bahaya Indonesia. Sesar Cimandiri termasuk sumber gempa yang diketahui bisa berdampak di Cianjur, Bogor, Sukabumi, hingga Bandung Barat.

Diketahui Sesar Cimandiri berukuran kurang lebih 100 kilometer dan memanjang meliputi Kabupaten Sukabumi hingga Sumedang. Sesar ini bergerak dengan kecepatan geser 4-6 milimeter per tahun.

Baca Juga: Update Gempa Cianjur, Bupati: 56 Orang Meninggal Dunia, Masih Ada Daerah yang Belum Dievakuasi

Meski demikian, Irwan menjelaskan jika aktivitas sesar tersebut tak bisa disamakan dampaknya. Pasalnya sesar tersebut terbagi dalam beberapa segmen.

"Bukan berarti ketika panjang kemudian seluruhnya robek. Walaupun, kita paham bahwa potensi sesungguhnya, dan tak kita harapkan, bahwa potensi dari Sesar Cimandiri berkekuatan lebih dari M 7," jelasnya.

 

Gempa bumi berkekuatan M 5,6 hari ini memiliki pusat gempa di darat, 10 kilometer Barat Daya Kabupaten Cianjur. Guncangan ini dirasakan hingga Tangerang Selatan, Jakarta, Depok, hingga Bakauheni.

Berdasarkan data per Senin (21/11) pukul 17.00 WIB, sebanyak 56 orang meninggal dunia akibat gempa bumi ini.

Baca Juga: Aktivitas Sesar Aktif Pemicu Gempa Cianjur Belum Diketahui Karakteristiknya

Sementara korban luka-luka berada di atas angka 700 orang. Bupati Cianjur Herman Suherman menyatakan pihaknya kesulitan dalam melakukan pendataan karena korban gempa yang sangat banyak.

“Jadi yang meninggal sampai saat ini yang terbaru sudah 56 orang. Yang luka sudah di atas 700 orang, ngitungnya susah, saking banyaknya,” kata Herman kepada awak media, Senin, dikutip dari tayangan KOMPAS TV.

Penulis : Danang Suryo Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU