> >

40 Hari Tragedi Kanjuruhan, Paguyuban Suporter Desak Polri Pecat Penembak Gas Air Mata

Peristiwa | 9 November 2022, 16:28 WIB
Ilustrasi. Polisi dan tentara berdiri di tengah kabut gas air mata dalam pertandingan Arema vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022) (Sumber: Yudha Prabowo/Associated Press)

Sebagai informasi, pada hari ini, Rabu (9/11/2022), ribuan Aremania akan melakukan doa bersama di Stadion Kanjuruhan dalam rangka 40 hari tragedi Kanjuruhan.

Kemudian, pada Kamis (10/11/2022), kegiatan Aremania dilanjutkan dengan menggelar aksi solidaritas untuk terus menuntut keadilan untuk para korban.

Baca Juga: Paguyuban Suporter: 1 Bulan Tragedi Kanjuruhan, KLB Tak Ada Artinya dengan Nyawa Hilang

Suporter Masih Berkabung 

PSTI lantas menyebutkan, pihaknya mendesak agar penembak gas air mata dipecat tidak hormat lantaran duka mendalam masih dirasakan.

Bagi Abe, kesedihan bukan hanya dirasakan keluarga korban tewas akibat kesengajaan kejahatan kemanusiaan terhadap suporter Arema di Stadion Kanjuruhan, Sabtu, 1 Oktober 2022 silam, tapi juga suporter seluruh dunia.

"Tindakan represif membabi buta dengan menembakkan gas air mata yang menyebabkan 135 nyawa melayang sia-sia, 25 luka berat dan 596 terluka akibat kebrutalan aparat keamanan yang tidak berperi kemanusiaan belum juga mendekati keadilan," paparnya. 

Padahal, kata dia, jika ditinjau membawa gas air mata ke dalam stadion saja adalah bentuk kebrutalan yang tidak boleh. Apalagi, sudah jelas terlarang dalam peraturan FIFA.

"Sudah jelas itu merupakan penganiayaan yang direncanakan tanpa menghiraukan kemanusiaan," paparnya. 

"Inilah yang membuat para suporter prihatin," tutup Abe. 

Penulis : Dedik Priyanto Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV


TERBARU