> >

Update Kasus Gagal Ginjal Akut, Kemenkes: Total 304 Pasien, 159 Orang Meninggal Dunia

Update | 1 November 2022, 16:18 WIB
Ilustrasi. Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril menyatakan, per Senin (31/10/2022), temuan kasus gagal ginjal di Indonesia telah mencapai 304 orang.(Sumber: Kompas.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) kembali memberikan update terbaru terkait jumlah kasus kasus gangguan gagal ginjal akut progresif atipikal (GGAPA) di Indonesia.

Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril menyatakan, per Senin (31/10/2022), temuan kasus gagal ginjal di Indonesia telah mencapai 304 orang.

"Sampai 31 Oktober, jumlah kasus kita ada 304, dan yang masih dirawat sebanyak 46 orang," kata Syahril dalam konferensi pers secara daring yang disiarkan kanal YouTube Kementerian Kesehatan, Selasa (1/11). 

"304 kasus ini tersebar di 27 provinsi di Indonesia."

Sementara angka kematian akibat kasus tersebut, lanjut Syahril, saat ini mencapai 159 anak. Artinya, fatality rate atau tingkat kematian kasus ini mencapai 52 persen. 

"Meninggal dunia 159 kasus atau 52 persen dan sembuh 99 kasus," ujarnya.

Menurut penjelasannya, DKI Jakarta menjadi provinsi tertinggi dengan temuan kasus dan kematian akibat penyakit gagal ginjal akut yang menyerang anak tersebut.

"Di DKI Jakarta paling banyak, baik di Jakarta Tmur, Jakarta Barat, maupun Jakarta Selatan, ada juga Jakarta Utara," jelasnya.

Baca Juga: Soal Kasus Gagal Ginjal, Polri Dalami Dugaan Kesengajaan Perusahaan Farmasi Ubah Bahan Baku Obat

Berdasarkan jenis kelamin, pasien didominasi oleh laki-laki dengan porsi 59 persen dan perempuan mencapai 41 persen.

Jubir Kemenkes ini kemudian merinci, berdasarkan sebaran kasus, penyakit ini terbanyak ditemukan pada anak-anak berusia 1-5 tahun, dengan 173 kasus.

"Yang lainnya ada 46 (kasus) pada anak usia kurang dari satu tahun, usia 6-10 tahun (43 kasus) kemudian usia 11-18 tahun (42 kasus)," jelas dia. 

Kemudian, kematian yang terbanyak didominasi oleh anak usia 1-5 tahun dengan total 106 kasus, disusul anak usia 6-10 tahun sebanyak 23 kasus, bayi di bawah 1 tahun sebanyak 21 kasus, dan anak-anak usia 11-18 tahun mencapai 9 kasus.

Syahril sebelumnya juga telah meminta agar masyarakat terutama orang tua segera membawa anak mereka ke fasilitas kesehatan (faskes) terdekat apabila mengalami gejala gangguan ginjal akut progresif atipikal.

Gejala yang timbul dari penyakit ini yaitu demam, hilang nafsu makan, malaise, batuk pilek, mual, muntah, ISPA, dan diare.

Kemudian berlanjut pada sulit kencing, berupa air seni berkurang atau tidak ada air seni sama sekali. 

Baca Juga: Terkait Kasus Gagal Ginjal Akut, 2 Perusahaan Farmasi Terancam Pidana 10 Tahun
 

 

 

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV


TERBARU