Safari Kapolri Listyo Sigit ke Pondok-pondok Pesantren Temui Ulama, Ternyata Bawa Pesan Ini
Hukum | 31 Oktober 2022, 08:50 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melakukan safari ke pondok-pondok pesantren menemui sejumlah ulama di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, pada Minggu (30/10/2022).
Dengan menumpang helikopter, Kapolri Jenderal Listyo Sigit tiba di kota santri itu bersama rombongan pejabat utama Mabes Polri.
Baca Juga: Hasto Sebut Megawati dan Jokowi akan Gelar Pertemuan Intens Bahas Penentuan Capres PDIP
Selain itu, turut pula hadir dalam kegiatan tersebut Irjen Wahyu Widada, Irjen Argo Yuwono, Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi, hingga sejumlah kapolres di bekas karesidenan Pati.
Kali pertama tiba di kota santri, Jenderal Listyo Sigit mendarat di lapangan sepak bola Gondan, Kecamatan Sarang. Dari sana, lokasi pertama yang dituju yaitu Pondok Pesantren Al Anwar Karangmangu, Sarang.
Di Pondok Pesantren itu, jenderal polisi bintang empat itu bersilaturahmi dengan K.H. Muhammad Najih Maimoen atau Gus Najih, K.H. Abdul Ghafur Maimoen atau Gus Gofur, H. Taj Yasin Maimoen atau Gus Yasin, K.H. Muhammad Idror Maimoen atau Gus Idror.
Selanjutnya, Kapolri beserta rombongan menuju Pondok Pesantren Tahfidzul Quran Lembaga Pembinaan Pendidikan Pengembangan Ilmu Al Qur'an (LP3IA) Narukan Rembang.
Baca Juga: Kapolri Tegur & Minta Anggota Polri untuk Tuntaskan Seluruh Laporan dari Warga, Tanpa Terkecuali
Di pondok pesantren tersebut, Listyo Sigit bersilaturahmi dengan K.H. Bahauddin Nursalim atau biasa disapa Gus Baha, Gus Zaimul Umam Nur Salim atau Gus Umam, beserta tokoh ulama lainnya.
Setelah berbincang cukup lama, Listyo Sigit kemudian berpamitan dengan Gus Baha. Kapolri mengatakan akan kembali melanjutkan safarinya.
Ia dan rombongan lalu melanjutkan perjalanannya menuju Pondok Pesantren Kauman, Karangturi Lasem Rembang untuk bersilaturahmi dengan K.H. Muhammad Zaim Ahmad Ma’shoem Gus Zaim serta 50 kiai dari berbagai daerah.
Di sela-sela safarinya ke sejumlah pondok pesantren, Kapolri mengajak kepada masyarakat di Tanah Air untuk menjaga stabilitas politik agar tetap kondusif.
Baca Juga: Kapolri Ingatkan Jajarannya untuk Respons Laporan dari Masyarakat: Jangan Ghosting!
Sebab, menurutnya, hal itu menjadi modal bagi bangsa untuk menuju Indonesia Emas 2045 siapa pun pemimpinnya nanti yang terpilih pada Pemilu 2024.
"Karena ini menjelang tahun politik, mari hilangkan hal-hal yang bersifat polarisasi," ujar Kapolri.
Apalagi, kata Listyo, bangsa ini juga memiliki cita-cita untuk mewujudkan tujuan nasional masyarakat adil dan makmur pada 2045 nanti.
"Untuk itu, Polri butuh ulama tentunya berbagai kegiatan kita harus terus kerja sama untuk mendinginkan situasi," ujarnya.
Menurut dia, kerja sama antara polisi dan ulama sangat penting.
Baca Juga: Hasto Sebut Megawati dan Jokowi akan Gelar Pertemuan Intens Bahas Penentuan Capres PDIP
"Kita ingin Indonesia dijaga agar situasi keamanan ketertiban masyarakat juga tetap kondusif, termasuk stabilitas politik juga kondusif," ujarnya.
Sementara itu, Kiai Muhammad Zaim Ahmad Ma’shoem, pengasuh Ponpes Kauman Rembang mengungkapkan sebagai pemangku kepentingan masyarakat pondok pesantren punya peran dan tugas yang sama dengan Polri.
"Polri tugas pokok fungsinya kan di bidang kamtibmas, maka pesantren sebagai pemangku kepentingan dari unsur masyarakat juga punya tugas sama di bidang kamtibmas. Karena keduanya sama, maka butuh sinergi," ujar Kiai Zaim.
Menurut Kiai Zaim, agar program tersebut perlu dijalankan demi mewujudkan negara aman, damai dan sejahtera.
Baca Juga: Kemenag: Jangan Mau Diajak Nikah Siri, Bakal Ribet, di KUA Gratis
Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV