Prihatin Tragedi Kanjuruhan, Valentino 'Jebret' Pilih Mundur dari Host dan Komentator Liga 1
Peristiwa | 3 Oktober 2022, 04:25 WIBMenurutnya, menyaksikan pertandingan sepak bola sejatinya dapat menjadi sarana hiburan, pengaplikasian nilai rivalitas sportif, sekaligus menjadi momen silaturahmisebagai alat pemersatu bangsa dan bukan sebaliknya.
Dia pun kemudian berharap kejadian memilukan seperti di Stadion Kanjuruhan tidak terulang di kemudian hari.
"Semoga kejadian ini menjadi terakhir kalinya di dunia persepakbolaan Indonesia dan benar-benar menjadi pelajaran berharga bagi seluruh stakeholder persepakbolaan tanah air," ucapnya.
Kericuhan di Stadion Kanjuruhan bermula saat sejumlah suporter tuan rumah merangsek masuk ke lapangan setelah tim kesayangannya kalah 2-3 dari Persebaya Surabaya pada Sabtu (1/10) malam.
Petugas pengaman melakukan upaya pencegahan dengan melakukan pengalihan agar para suporter tersebut tidak turun ke lapangan dan mengejar pemain. Namun imbauan tersebut tidak digubris sehingga tim kepolisian pun pada akhirnya meluncurkan tembakan gas air mata.
Akibat kericuhan tersebut, hingga saat ini tercatat sebanyak 125 orang meninggal dunia.
Atas kejadian tersebut, Presiden Joko Widodo juga telah memerintahkan kepolisian untuk melakukan investigasi terhadap tragedi di Stadion Kanjuruhan.
Jokowi juga meminta PSSI menghentikan kompetisi Liga 1 untuk sementara hingga evaluasi dan perbaikan prosedur pengamanan dilakukan.
Baca Juga: PSSI Jatuhi Sanksi Arema FC: Dilarang Bermain di Kandang Selama Satu Musim!
Penulis : Isnaya Helmi Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV