Travel Umrah Menjerit Vaksin Meningitis Langka, Ketar-ketir Takut Gagal Berangkat dan Rugi
Agama | 27 September 2022, 12:14 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Ibnu Mas'ud, pemilik Travel Haji dan Umrah PT Muhibbah Mulia Wisata di Pekanbaru, Riau, pusing tujuh keliling lantaran vaksin meningitis sebagai syarat umrah dan memasuki Arab Saudi kini langka.
Bahkan ia menyebut, saat ini vaksin meningitis bukan lagi sekadar langka, melainkan sudah habis.
Hal itu, kata dia, setelah ia diberitahu bahwa di daerahnya, Riau, sudah tidak ada lagi vaksin meningitis. Ia pun ketar-ketir takut jemaahnya gagal berangkat dan efeknya bisa rugi dengan nominal yang tidak sedikit.
"Sekarang tidak langka lagi, tapi sudah tidak ada. KKP (Kantor Kesehatan Pelabuhan) bilang sudah tak ada lagi vaksin meningitis," kata Ibnu Senin (26/9/2022) dilansir kompas.com
Ibnu lantas berharap, jika pemerintah tidak segera menyediakan stok vaksin meningitis, lantaran banyak calon jemaah umrah yang terancam tertunda berangkat.
Baca Juga: Sedang Langka, Ini Penjelasan Kenapa Calon Jemaah Umrah Wajib Vaksin Meningitis
Ia cerita, kelangkaan vaksin meningitis sudah berlangsung dua bulan.
Efeknya, calon jemaah umrah di Riau kejar-kejaran mencari vaksin tersebut di pelbagai wilayah.
"Bakal banyak yang tertunda berangkat umrah. Di tempat kita (Muhibbah Mulia Wisata) saja yang mengantre lebih 1.000 orang. Belum lagi travel lain. Puluhan ribu yang bakal tertunda sampai Desember 2022 kalau vaksin meningitis masih belum ada," ujar Ibnu.
Ia menyebut, calon jemaah umrah yang berangkat sampai awal Oktober 2022 di tempatnya selesai disuntik vaksin meningitis. Hari ini Selasa (27/9/2022) sore, ada 60 orang calon jemaah umrah yang akan berangkat lewat Dumai menyeberang ke Malaysia menggunakan kapal feri.
Namun, Ibnu mengatakan, calon jemaah umrah yang mendaftar dari pertengahan Oktober sampai Desember 2022, masih banyak yang belum dapat vaksin.
Ia mengaku khawatir apabila pemerintah belum juga bisa menyediakan vaksin meningitis, maka calon jemaah umrah bakal tertunda berangkat.
Ibnu menyebut, saat ini hanya pemerintah Indonesia yang tetap menerapkan aturan vaksin meningitis tersebut.
"Arab Saudi sudah lama tidak meminta untuk mencek kartu kuning vaksin ada atau tidak. Kalau memang diwajibkan, ya pemerintah harus sediakan vaksin. Tapi kalau tidak wajib sampaikan secara jelas. Makanya kita minta kejelasan dari pemerintah, apa solusinya. Kalau sekarang mereka kan main setop saja, tak ada kartu vaksin tidak boleh berangkat," kata Ibnu.
Ia cerita, beberapa jemaah gagal berangkat ke tanah suci lantaran kartu vaksin ini.
"Inilah yang kita khawatirkan. Jadi kita harap pemerintah mendengar keluhan ini, kasian masyarakat mau beribadah saja susah," kata Ibnu.
Efek lain, Ibnu menambahkan, akibat kehabisan stok vaksin meningitis ini, ada beberapa orang batal mendaftar.
"Di tempat kami ada beberapa orang yang datang mau daftar umrah, tapi setelah kami bilang vaksin belum ada, jadi tunda daftar," paparnya.
Baca Juga: Kisah Jemaah Umrah Cari Vaksin Meningitis Sampai Luar Kota, Eh Dapat Lebih Mahal
Di Riau Vaksin Umrah Habis
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Riau Zainal Arifin dalam keterangannya di Pekanbaru, mengatakan untuk stok vaksin meningitis saat ini sudah habis.
Namun demikian pihaknya sudah meminta tambahan kuota vaksin meningitis ke pemerintah pusat.
"Sudah habis, tapi kami sudah meminta tambahan kuota vaksin meningitis. Mudah-mudahan pekan depan stok vaksin sudah datang ke Riau," katanya Senin (26/9/2022) dilansir Antara.
Zainal lantas mengatakan, selain ke Dinas Kesehatan, vaksin meningitis juga dikirim oleh pemerintah pusat ke Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Pekanbaru, dan untuk stok vaksin meningitis di KKP tersebut masih tersedia.
"Selain di dinas kesehatan, vaksin meningitis juga distok di KKP, dan sejumlah jemaah Umroh bisa mendapatkannya di KKP ," katanya.
Penulis : Dedik Priyanto Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV/kompas.com/antara